SAYA MEMILIH JURNALISTIK
Oleh: Sukardi
Rabu, 11 Maret 2015
Foto: By-Google
‘Saya memilih jurnalistik’, pada tulisan kali ini, saya akan bercerita tentang konsentrasi jurusan yang saya pilih di KPI IAIN Pontianak.
Awal ke IAIN Pontianak
Nama saya Sukardi, berasal dari
desa Teluk Batang, Kabupaten Kayong Utara. Saya alumni SMAN 1 Teluk Batang, jurusan
IPA, lulus pada tahun 2013. Masuk di STAIN Pontianak, sekarang menjadi IAIN
Pontianak, pada tahun 2013. Saya memilih
jurusan dakwah (ketika itu), saat ini menjadi Fakultas Ushuluddin Adab dan
Dakwah (FUAD), jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI).
Saya memilih KPI, karena terdapat
banyak pelajaran yang umum, karena basic saya pun dari SMA. Memang, awalnya
saya merasa minder, karena pengetahuan agama yang kurang, namun saya tidak
menjadikan masalah, karena kita dalam menuntut ilmu, salah bukan lah masalah,
karena tahap belajar.
Sebelumnya, saya sudah mendaftar
di kampus umum yang ada di Pontianak, namun tidak lulus. Berbicara biaya pun
yang lumayan mahal, saya mengurungkan niat untuk lanjut di kampus tersebut. Saya
sempat prustasi, dan sempat menggila alias bingung mau lanjut kuliah dimana. Di
sela-sela putus asa, Al-quran, kalam Ilahi, kitab suci umat islam, telah mampu
memberikan kekuatan, karena keindahan dan kekuatan makna yang terkandung di
dalamnya. Saya membaca salah satu ayat, pada surah attaubah ayat 40, yang
artinya : “Jangan bersedih, sesungguhnya Allah bersama kita”. Dari situlah,
saya bangkit kembali, karena ada Allah yang Maha Kuasa.
Berbekal kan tekat yang kuat,
serta restu keluarga, saya masuk di IAIN Pontianak. Alhamdulillah dari tes,
sampai administrasi pun berjalan lancar. Karena sebelumnya mendaftar di kampus
lain, orang-orang mengatakan ke IAIN ialah ‘pelarian’ namun saya dengan bangga
mengatakan ke IAIN ialah ‘tujuan’. Semua telah diatur dan ditentukan Allah
Subhanallah. Jalani saja dengan penuh semangat. Rezeki dan masa depan kita
sudah ada jatahnya masing-masing, jangan takut, terus melangkah dengan membaca
bismillah.
Perkuliahan dan Lembaga Pers Mahasiswa
Perkuliahan dimulai, dari
semester 1 sampai semester 3 penuh dengan pelajaran yang berbasis pengetahuan
agama, tidak membuat saya terjatuh. Saya tetap dengan tekat dan niat untuk
belajar. KPI memang berbasis Media, namun kita di IAIN mendapat pengetahuan lebih,
yakni agama, jadi saya merasa beruntung, tidak hanya dunia, bekal akhirat pun
ada.
Saya berada di kelas KPI B, kawan-kawan
pun banyak yang dari sekolah umum, dan mereka memiliki awal yang kurang lebih
saya, minder dan takut. Karena kebersamaan dan saling dukung, kami mampu
menjalani perkuliahan.
Selain kuliah, saya mengikuti
unit kegiatan mahasiswa (UKM). Yang saya pilih, sangat berhubungan dan menunjang
dengan perkuliahan saya, yakni media. Pada semester 1, saya masuk di UKM
Lembaga Pers Mahasiswa (LPM). UKM ini berkelut di bidang pemberitaan/informasi
(pers) seputar
kampus. Di LPM inilah ilmu jurnalistik saya temukan dan
dikembangkan.
Saya begitu bersemangat. Melalui LPM,
saya mampu mengenal banyak civitas akademika, hingga yang tertinggi, yakni
mewawancarai Dr. Hamka Siregar, selaku rektor IAIN Pontianak. Selain itu juga,
saya bisa mengetahui berbagai system yang ada di kampus, mulai dari kalangan
pejabat, mahasiswa hingga para pedagang makanan di kantin kampus. Di sinilah
saya berlatih dan semakin cinta dengan jurnalistik.
Saya memilih konsentrasi Jurnalistik
Salah satu yang membuat saya
naksir di KPI, ialah ada perkuliahan yang berhubungan dengan fotografi dan kameramen.
Saya suka dunia bermain dengan cahaya ini. Karena hidup tidak terlepas dari
cahaya. Itulah saya memilih KPI, dibalik kebingungan saya, karena media saya pikir
menarik.
Di brosur yang saya baca, KPI
memiliki 3 konsentrasi, yakni jurnalistik, broadcast dan public relation. Pertama
berangkat dari kampung ke kampus, saya tertarik pada public relation (PR),
karena saya senang berpidato, atau berbicara di khalayak umum, basic ini saya
dapatkan sejak kelas 3 SD. Pelan-pelan, saya akan pelajari PR. Konsentrasi akan
di pilih pada semester 4.
Dengan berjalannya waktu, sungguh
terasa cepat, saya kuliah di KPI, sudah semester 4. Dan harus memilih
konsentrasi. Ke-3 konsentrasi tersebut
saya suka, kalau boleh pilih, mau saya pilih semua, haha. Namun apa daya, saya
harus memilih satu.
Takut salah pilih, dan kegalauan
pun berkecamuk. Saya memilih dengan cerdas, dan tepat kemauan. Pada semester 2,
saya naksir broadcast, namun pada semester 3, saya kembali naksir pada PR,
memang sangat dahsyat membolak balikkan hati ini untuk memilih. Di balik
kebingungan itu, saya tetap memilih, dan saya tetap menulis, untuk mengasah
kemampuan saya di bidang jurnalistik. Semua bidang konsentrasi, jurnalistik,
broadcast dan public relation saling berhubungan dan mendukung. Kembali lagi
kepada basic atau modal skill yang kita miliki.
Setelah saya pelajari dan saya
pertimbangkan, ternyata hati saya lebih kepada jurnalistik, mengapa? Karena saya
berpikir dengan logika cerdas bin ilmiah, jurnalistik di butuhkan dan hadir di
segala bidang, tulisan atau menulis, pasti diperlukan dimanapun. Jika dikaitkan
dengan public relation, dan bekerja di kantor pemerintahan, maupun di kantor
swasta, kita akan mendapatkan tugas untuk menulis kegiatan, dan biasanya yang
kita temukan dalam bentuk majalah atau buletin, jadi selain kemampuan bicara
dan melobi, menulis juga sangat dibutuhkan.
Kemudian ke broadcast. Menulis juga
sangat dibutuhkan, salah satunya membuat naskah siaran dan liputan, karena ada
namanya, jurnalis/wartawan TV dan Radio. Jadi jurnalisik juga sangat dibutuhkan
di broadcast.
Bulat sudah tekat saya memilih
konsentrasi Jurnalistik, niat saya sudah lurus, semangat saya semakin kuat,
serja jiwa raga saya pun hadir dengan penuh kesadaran memilih jurnalistik.
Tepat pada hari Jumat, 06 Maret
2015, saya mengisi formulir konsentrasi jurusan KPI. Dengan mengucap
bismillahirrohmanirrohim dan senantiasa mengharap rahmat serta ridho Allah SWT,
saya memilih konsentrasi Jurnalistik, semoga berkah. Amiin.
Sukardi (1133110014)
Jurusan Komunikasi dan Penyiaran
Islam
Fakultas Ushuluddin Adab dan
Dakwah
Institut Agama Islam Negeri Pontianak
0 Komentar