Cerita ini dimulai dari
kesadaranku, bahwa sudah lama tidak menulis. Dulu, di awal perkuliahan, aku
mengenal dan dipaksa rajin menulis, berupa catatan harian, pada mata kuliah
Bahasa Indonesia, yang dibimbing oleh Dr. Yusriadi MA, penulis Kalbar dan
jurnalis senior. Berawal dari tugas, terpaksa, terbiasa akhirnya suka. Sejak
mata kuliah Bahasa Indonesia (BI) itu, buku catatan harianku (CH) terus
berlanjut, sampai tiga buku.
Benar, sangat benar yang
dikatakan Pak Yus, kebiasaan menulis yang ditanamkan oleh beliau di awal
perkuliahan sangat berpengaruh dengan kepenulisan berikutnya, seperti saat ini,
di semester akhir, aku sedang menulis laporan akhir perkuliahan (skripsi).
Apa itu skripsi? Mendengar yang
satu ini, mahasiswa akan merinding bulu keteknya, jadi panik, bingung, malas
mandi, tidak nafsu makan, dan berujung ingin mati, haha lebay. Menurut Kamus
Besar Bahasa Indonesia (KBBI), skripsi adalah karangan ilmiah yang wajib
ditulis oleh mahasiswa sebagai bagian dari persyaratan akhir pendidikan
akademisnya.
Aku pribadi, dalam menyusun
skripsi ini, ada beberapa yang harus diselesaikan sendiri. Di antaranya
semangat menulis, semangat mau membuka laptop dan tidak berdusta (alias pindah
ke folder lain) salah satunya ke folder film :D, mungkin folder-folder selain
yang berisi draf skripsi, aku berpikir akan memberi nama;1. awas, jangan buka
folder ini !, skripsi menanti, 2. Menunda skripsi menunda nikah, 3. Skripsi
harga mati, dan lain-lain, yang tegas.
Perjalananku menuju skripsi,
dimulai dari tiket masuk mata kuliah Metedologi Penelitian 2 (MP 2), untuk
masuk kelas dan mengikuti perkuliahan, kami wajib memiliki outline untuk
penelitian, yang telah disetujui oleh Ketua Jurusan. MP 2 di semester 6, selama
satu semester itu, outline ku kembangkan menjadi proposal penelitian.
29 September 2016, SK 1 tentang dosen
pembahas proposal diterbitkan. Namun, karena sedang dalam kesibukan Praktek
Pengalaman Lapangan (PPL), seminarku tertunda hingga sebulan. Sedih si, tapi ya
lanjutkan sajalah, tak ada gunanya bersedih. Dengan lika-liku, sebanyak tiga kali ditunda, dengan banyak kendala, 1 Nopember 2016, akhirnya seminar proposalku
berlangsung, pukul 14.00 WIB.
Proposalku lulus, namun
perbaikan. Selama sebulan saya tidak menyentuh proposal itu, banyaklah yang
menjadi alasan. Saya tak sebutkan dalam tulisan ini, agar tidak memotivasi
pembaca :D, 30 Nopember 2016 Revisi
Proposal masuk ke Jurusan. Revisi yang kukerjakan tiga hari itu, meluncur
mulus, kemudian lanjut ke pecah bab.
1 Desember 2016, SK 2 tentang Dosen
Pembimbing Skripsi Mahasiswa untukku diterbitkan. Senang, iya aku merasa
senang, karena dosen pembimbing yang kuharapkan, terkabulkan. Alhamdulillah.
Bersambung---
Senin, 5 Desember 2016
Jalan 28 Oktober, Siantan Hulu.
Sukardi (Adi TB)
0 Komentar