sukarditb.com

20/SASTRA/ticker-posts

Apa Kabar Kartini?

R.A Kartini, dari:en.wikipedia.org 


Apa Kabar Kartini?

Oleh: Sukardi (Adi TB)


Ibu kita Kartini
Putri Sejati
Putri Indonesia
Harum namanya

Ibu kita Kartini
Pendekar bangsa
Pendekar kaumnya
Untuk merdeka

Itulah lirik bait pertama dan kedua pada lagu Ibu Kita Kartini yang diciptakan oleh W.R Supratman. Banyak dari kita yang pernah mendengar atau bahkan menyanyikan lagu Ibu Kita Kartini sejak masa-masa sekolah, lagu yang menggambarkan sosok wanita  dalam perjuangan bangsa Indonesia, dialah Raden Adjeng Kartini.


Kartini adalah wanita yang menjadi pahlawan bagi kebebasan para wanita untuk mengeluarkan aspirasi di Indonesia sejak masa penjajahan kolonial Belanda. Kartini dikenal karena memperjuangkan emansipasi wanita atau persamaan hak seorang wanita dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat.  Seperti yang kita ketahui,  pada zaman dahulu, wanita banyak yang dikekang dan hanya memiliki posisi laik di dapur, kasur dan sumur. Namun peradaban dan perubahan yang telah dibuat oleh Kartini telah membuat wanita Indonesia mampu mengeluarkan ide-ide cemerlangnya.

Raden Adjeng Kartini lahir di Jepara, Jawa Tengah, 21 April 1879 , meninggal di Rembang, Jawa Tengah, 17 September 1904 pada umur 25 tahun. Sebenarnya lebih tepat disebut Raden Ayu Kartini, adalah seorang tokoh Jawa dan Pahlawan Nasional Indonesia. Kartini dikenal sebagai pelopor kebangkitan perempuan pribumi.

Raden Adjeng Kartini berasal dari kalangan priyayi atau kelas bangsawan Jawa. Pada saat itu, muncul keinginannya untuk memajukan perempuan pribumi, karena ia melihat bahwa perempuan pribumi berada pada status sosial yang rendah. Pada surat-surat Kartini tertulis pemikiran-pemikirannya tentang kondisi sosial saat itu, terutama tentang kondisi perempuan pribumi. Sebagian besar surat-suratnya berisi keluhan dan gugatan khususnya menyangkut budaya di Jawa yang dipandang sebagai penghambat kemajuan perempuan. Dia ingin wanita memiliki kebebasan menuntut ilmu dan belajar.

Kalimantan Barat juga memiliki sosok penerus Kartini, diantaranya ialah ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kalimantan Barat, Ibu Umi Rifdiyawaty, akrab disapa Umi. Lahir di Sintang pada 26 Mei 1979. Menamatkan pendidikan SD hingga SMA di Kabupaten Sambas. Masih relatif muda, tetapi sudah berjiwa pemimpin sejak menjadi aktivis mahasiswa di Universitas Tanjungpura sekitar 12 tahun lalu. Umi kini memiliki jabatan terpandang dalam tahun politik 2013-2014. Setelah lima tahun sebagai anggota KPU Provinsi Kalbar 2008-2013, kini ia menjabat sebagai ketua untuk periode 2013-2018.

Kemudian ibu Rawasiyah, bidan yang sehari-hari bertugas di Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat, diundang ke Istana Negara pada peringatan HUT Kemerdekaan RI Tahun 2014 yang diadakan di Surabaya, Jawa Timur. Bukan tanpa sebab ia diundang, melainkan karena prestasinya meraih juara I tingkat nasional bidan mandiri.

Banyak lagi Kartini-Kartini di masa sekarang yang tak sempat kutuliskan. Silakan para pembaca menuliskannya sendiri dalam catatan hidup.  Bagiku, Ibu kandungku jugalah penerus Kartini, Ia wanita hebat, saya bangganya.

Yang menjadi koreksian kita saat ini, ialah kepada pemudi Indonesia, bagaimana mereka membawa Indonesia kedepannya?, apakah akan melanjutkan perjuangan Kartini?, sebagian besar Pemudi pada masa sekarang hidupnya dilingkari kemewahan dan bertemankan gadget, fakta yang demikian membuat pertanyaan terus keluar, dan tertampung.

Apa kontribusi mereka sebagai penerus Kartini, dan apa kabar kartini hari ini?
Semoga, jawaban dari pertanyaan semu ini, dapat ditemukan  pada lorong-lorong waktu, sembari berjalan membawa kebaikan, berusaha ikhlas, serta menciptakan prestasi bermanfaat, semoga. 

Penulis; Pimpinan Redaksi Lembaga Pers Mahasiswa IAIN Pontianak


Posting Komentar

0 Komentar