sukarditb.com

20/SASTRA/ticker-posts

Pidato Si Unyil



Pidato Si Unyil



Guru-guru SD baik semua sama saya dan kepada kawan-kawan. Guru Pendidikan Agama Islam namanya Fahria S.Pd, guru Matematika namanya Bujang Eflar S.Pd, guru Bahasa Indonesia namanya Mahud S.Pd SD, Guru IPA namanya Suryanto S.Pd.
Pak Bujang lumayan galak dalam mengajar, tapi asyik juga dan bisa ngelucu. Pak Suryanto bisa memberi motivasi, Bu Fahria tegas dengan didikan agamanya, dan Pak Mahud telah berhasil membimbing saya, untuk bisa berani dan percaya diri, berbicara di khalayak ramai atau muka umum. Guru bahasa Indonesia saya ini sangat mendukung dan menggenjot saya untuk bisa berpidato.

Dari kelas empat SD saya telah mendapat amanah untuk menyampaikan pesan dan kesan perwakilan adik kelas dalam acara perpisahan siswa-siswi kelas enam. Sungguh terasa dag-dig-dug di hati, karena menjadi kali pertama saya berpidato.
Saya terus belajar dan latihan di rumah Pak Mahud, dan yakin bisa. Pas pada hari “H” nya, saya masih saja terasa gemetaran. Saya masih menggunakan mitos lama dan memang bisa jadi iya. “ Air penawar”, ya air itu yang ada dipikiran ibu dan saya.
Ibu bergegas ke rumah dukun kampung dengan membawa air kedalam botol berukuran sedang. Saya langsung meminumnya ketika akan turun dari rumah.  Dengan membaca bismillah saya berangkat ke sekolah. Masalah air penawar tadi itu, ya percaya tidak percaya, harus percaya (ini pemaksaan, haha). Ya mau bagaimana juga, manfaatnya minumkan ada, yakni untuk melancarkan metabolisme dan pencernaan. Untuk masalah menghilangkan grogi, saya rasa itu hanya sugesti yang masuk kedalam pikiran kita. Dan sugesti itu berhasil.
Ilmu yang dapat saya ambil ketika akan berpidato yaitu masalah kesiapan dan pengaturan pola pikir. Dalam pikiran harus positif dan yakin bisa, jangan berfikiran akan salah, itulah yang akan menggangu pikiran dan konsentrasi. Penguasaan panggung dan suasana juga perlu. Jangankan yang perdana berpidato, yang sudah biasa saja masih ada yang namanya grogi. Jadi, menurut saya grogi itu bukan masalah, namun grogi itu sesuatu yang akan hadir ketika kita menghadapi atau menemukan momen tertentu dan katakan itu luar biasa.
Dari pidato pertama saya itu, saya langsung berani berbicara di muka umum. Malahan saya menjadi ketagihan untuk mengeluarkan atau mengungkapkan kata-kata yang ada di dalam hati. Kemudian kita bisa di kenal orang banyak, pokoknya asyik banget deh buat saya pribadi.
Saya ini sedikit cadel alias tidak bisa menyebutkan dengan baik salah satu huruf abjad. Huruf “R” yang lumayan sulit untuk saya ucapkan dengan benal, tu kan. Akan tetapi, alhamdulillah saya terpilih untuk menjadi penyampai kata pesan dan kesan pada perpisahan SD Tahun 2005 sampai 2007, SMP Tahun 2008 sampai 2010, SMA 2011-2012. Sungguh saya memaparkan itu sebagai hal yang aneh. Mungkin mereka sudah terlanjur suka, atau mungkin terlanjur salah memilih saya. Hehe (bisa jadi).
Banyak hikmah yang saya dapatkan, saya bisa berbicara dan tidak terlalu grogi ketika menjadi MC, moderator, ketua panitia dan sambutan yang lainnya.           
Jadi, pelajaran yang harus diterapkan, mulailah belajar dari yang dasar alias nol untuk bisa mencapai puncak, dan harus ada usaha, kemudian untuk membuat ilmu pengetahuan kita bisa bermanfaat dan mendapat ridho, jangan lupa berdoa kepada Allah SWT, karena pengetahuan bersumber dari Sang Kholiq lagi Maha Mengetahui.

Posting Komentar

0 Komentar