sukarditb.com

20/SASTRA/ticker-posts

"Siapa Menanam, Maka Memanen"



“Siapa  Menanam, Maka Memanen”
Oleh: Sukardi (Adi TB)
Jumat, 23 Mei 2014
“Siapa yang menanam, maka Ia yang akan memanen”.
Kata-kata di atas, aku dengar dari seorang pembimbing club menulis STAIN Pontianak, Yusriadi nama beliau. Kata-kata itu mampu membangkitkan semangatku. Kata-kata itu mengajakku untuk menciptakan sesuatu yang bermanfaat, yang pada suatu saat nanti, hasilnya bisa dinikmati.

Jika yang ditanam berupa kebaikan, maka yang akan dipanen ialah kebaikan. Sebaliknya, jika yang ditanam suatu keburukan, maka yang akan didapat ialah keburukan pula. Itu sudah menjadi hukum dan fakta kehidupan yang diberikan oleh Allah SWT.
Sesuatu yang ditanam dengan baik, dirawat dengan benar, dan disiram teratur akan menghasilkan sesuatu yang baik dan berguna.
Seseorang yang menanam akan tersenyum, ketika apa yang ia diharapkan bisa hadir dengan sempurna. Jika gagal, itu bukanlah akhir, kita diberi kesempatan untuk menciptakan yang lebih baik lagi. Jika gagal lagi, bisa jadi kita terlalu menyombongkan diri dan kurang memahami.
Ketika sedih dalam kegagalan, ingat masih ada Allah SWT. “Jangan bersedih, sesungguhnya Allah bersama kita”, Q.S : Attaubah, ayat 40.
Terjatuh didalam usaha memang sesuatu yang harus siap kita hadapi. Tidak semuanya berjalan mulus seperi apa yang kita inginkan. Ada saja liku-liku kehidupan yang menemani kita. Terkadang kita berada diatas, maka kita tersenyum dan senang. Ketika kita berada di tengah, maka kita harus waspada. Dan ketika dibawah,  kita akan  bingung, bahkan sedih ketika merasakan kesakitan. Itu semua merupakan dinamika kehidupan, yang terus berotasi dan berada diposisi siklusnya.
Sejak lahir, manusia telah mendapatkan fitrahnya masing-masing. Baik ia mendapat fisik yang baik dan kurang baik. Ia mendapat otak cerdas dan kurang cerdas, dan sebagainya, itu semua sudah menjadi kuasa Tuhan Yang Maha Esa. Kita sebagai makhluk-Nya wajib menerima dengan ikhlas, karena yang didapat sesuai dengan porsi.
Orang  yang sibuk di masa sekarang, akan bersantai di masa depan. Sebaliknya, orang yang bersantai masa sekarang, akan sibuk di masa depan. Kita sudah memiliki, sedangkan mereka baru  memulai.  So, anda mau pilih yang mana??? (*)

Posting Komentar

0 Komentar