“Siapa Menanam, Maka Memanen”
Oleh:
Sukardi (Adi TB)
Jumat, 23
Mei 2014
“Siapa yang menanam, maka Ia yang akan
memanen”.
Kata-kata di atas, aku dengar dari seorang
pembimbing club menulis STAIN Pontianak, Yusriadi nama beliau. Kata-kata itu
mampu membangkitkan semangatku. Kata-kata itu mengajakku untuk menciptakan
sesuatu yang bermanfaat, yang pada suatu saat nanti, hasilnya bisa dinikmati.
Jika yang ditanam berupa kebaikan, maka yang
akan dipanen ialah kebaikan. Sebaliknya, jika yang ditanam suatu keburukan,
maka yang akan didapat ialah keburukan pula. Itu sudah menjadi hukum dan fakta
kehidupan yang diberikan oleh Allah SWT.
Sesuatu yang ditanam dengan baik, dirawat
dengan benar, dan disiram teratur akan menghasilkan sesuatu yang baik dan
berguna.
Seseorang yang menanam akan tersenyum, ketika
apa yang ia diharapkan bisa hadir dengan sempurna. Jika gagal, itu bukanlah
akhir, kita diberi kesempatan untuk menciptakan yang lebih baik lagi. Jika
gagal lagi, bisa jadi kita terlalu menyombongkan diri dan kurang memahami.
Ketika sedih dalam kegagalan, ingat masih ada
Allah SWT. “Jangan bersedih, sesungguhnya Allah bersama kita”, Q.S : Attaubah,
ayat 40.
Terjatuh didalam usaha memang sesuatu yang
harus siap kita hadapi. Tidak semuanya berjalan mulus seperi apa yang kita
inginkan. Ada saja liku-liku kehidupan yang menemani kita. Terkadang kita
berada diatas, maka kita tersenyum dan senang. Ketika kita berada di tengah,
maka kita harus waspada. Dan ketika dibawah,
kita akan bingung, bahkan sedih
ketika merasakan kesakitan. Itu semua merupakan dinamika kehidupan, yang terus
berotasi dan berada diposisi siklusnya.
Sejak lahir, manusia telah mendapatkan
fitrahnya masing-masing. Baik ia mendapat fisik yang baik dan kurang baik. Ia
mendapat otak cerdas dan kurang cerdas, dan sebagainya, itu semua sudah menjadi
kuasa Tuhan Yang Maha Esa. Kita sebagai makhluk-Nya wajib menerima dengan
ikhlas, karena yang didapat sesuai dengan porsi.
Orang yang sibuk di masa sekarang, akan bersantai di
masa depan. Sebaliknya, orang yang bersantai masa sekarang, akan sibuk di masa
depan. Kita sudah memiliki, sedangkan mereka baru memulai.
So, anda mau pilih yang mana???
(*)
0 Komentar