sukarditb.com

20/SASTRA/ticker-posts

Senyum dan Semangat di LPM STAIN Pontianak



Senyum dan Semangatku di LPM STAIN Pontianak
Oleh: Sukardi
Sukardi844@gmail.com
Pada bulan November 2013, aku dan kawan-kawan yang mendaftar di Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Pontianak mengikuti pengukuhan anggota baru.
Sebelumnya aku dan kawan-kawan mengikuti pekan Oktober selama 1 bulan, ada tiga kali pertemuan. Pada kegiatan itu kami diperkenalkan berbagai bentuk, sistem dan tata cara membuat opini, bertita, peliputan serta semua yang berhubungan dengan dunia jurnalistik.
Pertemuan pada minggu pertama kami mendapat materi tentang opini , minggu kedua pembuatan berita, minggu ketiga evaluasi serta penutupan dari pekan Oktober.
Pada awal pendaftaran peserta yang mendaftar lumayan ramai, namun setelah berlanjut terjadilah proses yang disebut seleksi alam. satu persatu kawan-kawan yang mendaftar berhenti dan tidak melanjutkan untuk bergabung di LPM.
Pada waktu itu aku merasa senang karena yang ikut ramai. Namun selanjutnya semakin berkurang karena sudah menjadi keputusan mereka masing-masing untuk lanjut atau tidak. Karena tidak ada paksaan untuk bergabung di LPM. Semua yang terbaik adalah apapun yang dari hati kita, selain adanya pertimbangan dari orang lain. Menurut saya pribadi masukan dari orang lain juga perlu, namun perlu ada pertimbangan dan penyaringan dari kita pribadi sebelum mengaplikasikannya.
            Yang mengikuti pengukuhan ada 23 orang.Kegiatannya seru dan banyak dapat pengalaman baru.Setelah hari itu aku sah secara prosedur menjadi wartawan kampus di LPM STAIN Pontianak. Sungguh tidak kepikir olehku ketika di kampong untuk menjadi wartawan kampus. Aku jalani itu semua dengan niat dan ketulusan hati. Akupun bisa banyak kenalan dan teman semakin bertambah kawan setelah menjadi wartawan di kampus.
Satu persatu aku pelajari tentang jurnalistik dan aku mulai mengenal serta semakin asyik dengan memburu berbagai info dan berita walau hanya di seputar itu aku anggap sebagai suatu yang urgen. Walau harus berbagi dengan waktu kuliah. Namun karena niat dan berusaha untuk belajar memanagemen waktu. Sehingga walau banyak tugas kuliah, tugas dari lembaga pers mahasiswa juga bisa di selesaikan.
Membuat warta sepekan, Alhamdulillah berita perdana saya bisa menjadi berita utama. Itu menjadi menambah motivasi aku.
Setelah menjadi anggota baru LPM, aku dan kawan-kawan mengikuti pelatihan kepanitiaan dan membentuk panitia pelaksana seminar jurnalistik. Seminar ini adalah salah satu program kerja pengurus LPM. Kami belum menjadi pengurus karena masih menunggu musyawarah besar serta pergantian pengurus pada bulai Mei nanti.
Di panitia pelaksana aku menjadi di bagian sekretaris umum. Dan itu mnjadi suatu  tanggung jawab yang besar untuk aku, karena seminar tersebut se-kota Pontianak. Aku yang belum terlalu kenal dengan sistemnya merasa bingung. Dari situlah aku belajar kepada sekretaris umum pengurus LPM yang bernama Hanafi, banyak ilmu yang dia ajarkan kepada aku. akhirnya sedikit demi sedikit aku menjadi mengetahui dunia sekretaris.
            Seminar jurnalistik independen se-kota Pontianak bertemakan Optimalisasi pers di dalam mengawal isu bangsa. Aku mencari cara dan waktu yang baik untuk selalu membuat kerjasama dan rapat bersama kawan-kawan LPM.
Ketika itu aku dan kawan-kawan mengalami kendala di peminjaman tempat, akhirnya ditunda  hingga tahun 2014.
Memang sudah seyogyanya didalam kepanitiaan untuk mengadakan suatu acara tidak semuanya berjalan mulus, pasti akan ada masalah serta kendala yang dihadapi. Baik itu dari internal lembaga maupun dari eksternal.
Pada tanggal 3 januari 2014, dengan semangat dan kemauan dari kawan2 panitia akhirnya seminar jurnalistik independen sekota Pontianak yang diselengarakan bekerjasama dengan HMJ Dkwah, akhirnya terlaksana. Dan bertempat di Ruang teater UPT STAIN Pontianak. Peserta kami mengundang untuk mahasiswa dan pelajar.
Awalnya aku sempat pesimis takut tidak ada peserta yang datang, akan tetapi sebaliknya satu persatu datang mengisi ruangan itu. Menghadirkan pemateri seorang wartawan  yang bernama Aceng Mukarom dari VIVA News. Dan Syamsul Kurniawan, M.Si dosen STAIN Pontianak.
Sungguh seminar pertama kali yang aku dan kawan-kawan LPM laksanakan, penuh dengan perjuangan. Rasa optimis dan semangat serta kekompakanlah yang membuat kami mampu melaksanakan seminar jurnalistik ini, ingin berbagi ilmu dan  pengalaman serta penganalan dunia jurnalis itu menjadi  tonggak rasa aku dan kawan2 LPM sebagai inspirasi. Kami akan membuat seminar yang tidak kalah bergensinya pada kesempatan yang akan datang.
Jurnalis tidak bisa di anggap remeh, sebagai wadah pencerah dan pengetahuan kepada masyarakat luas tentang dinamika yang terjadi dibangsa, baik itu pemerintah maupun rakyat itu sendiri.
Pada orde baru sebelum reformasi, wartawan tidak memiliki hak dan kebebasan untuk menciptakan inspirasi melalui tulisan yang berfungsi sebagai sarana propaganda yang sangat baik.
Banyak jurnalis yang gugur di lapangan karena orang-orang yang tidak suka dengan jurnalis yang mengungkapkan fakta dan kebenaran.
Dari pengalaman dan sejarah tentang jurnalis membuat aku bangkit ingin menciptakan perubahan pada masyarakat yang mengalami penindasan serta tidak mendapatkan haknya.
Ilmu saya tentang jurnalistik masih sedikit, namun semangatku sangat kuat untuk mempelajari lebih banyak. Semua tidak akan berubah jikalau tidak kita yang merubahnya.
Tetap tersenyum dan semangat di LPM STAIN Pontianak bersama kawan-kawan jurnalis kampus yang seru.
            Dengan menulis Moment akan selalu terekam dan terdokumentasikan, sejarahpun tidak akan hilang.

Posting Komentar

0 Komentar