Senyum
dan Semangatku di LPM STAIN Pontianak
Oleh:
Sukardi
Sukardi844@gmail.com
Pada
bulan November 2013, aku dan kawan-kawan yang mendaftar di Lembaga Pers
Mahasiswa (LPM) Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Pontianak mengikuti
pengukuhan anggota baru.
Sebelumnya
aku dan kawan-kawan mengikuti pekan Oktober selama 1 bulan, ada tiga kali
pertemuan. Pada kegiatan itu kami diperkenalkan berbagai bentuk, sistem dan
tata cara membuat opini, bertita, peliputan serta semua yang berhubungan dengan
dunia jurnalistik.
Pada
awal pendaftaran peserta yang mendaftar lumayan ramai, namun setelah berlanjut
terjadilah proses yang disebut seleksi alam. satu persatu kawan-kawan yang
mendaftar berhenti dan tidak melanjutkan untuk bergabung di LPM.
Pada
waktu itu aku merasa senang karena yang ikut ramai. Namun selanjutnya semakin berkurang
karena sudah menjadi keputusan mereka masing-masing untuk lanjut atau tidak.
Karena tidak ada paksaan untuk bergabung di LPM. Semua yang terbaik adalah
apapun yang dari hati kita, selain adanya pertimbangan dari orang lain. Menurut
saya pribadi masukan dari orang lain juga perlu, namun perlu ada pertimbangan
dan penyaringan dari kita pribadi sebelum mengaplikasikannya.
Yang mengikuti pengukuhan ada 23 orang.Kegiatannya seru
dan banyak dapat pengalaman baru.Setelah hari itu aku sah secara prosedur
menjadi wartawan kampus di LPM STAIN Pontianak. Sungguh tidak kepikir olehku
ketika di kampong untuk menjadi wartawan kampus. Aku jalani itu semua dengan
niat dan ketulusan hati. Akupun bisa banyak kenalan dan teman semakin bertambah
kawan setelah menjadi wartawan di kampus.
Satu
persatu aku pelajari tentang jurnalistik dan aku mulai mengenal serta semakin
asyik dengan memburu berbagai info dan berita walau hanya di seputar itu aku anggap
sebagai suatu yang urgen. Walau harus berbagi dengan waktu kuliah. Namun karena
niat dan berusaha untuk belajar memanagemen waktu. Sehingga walau banyak tugas
kuliah, tugas dari lembaga pers mahasiswa juga bisa di selesaikan.
Membuat
warta sepekan, Alhamdulillah berita perdana saya bisa menjadi berita utama. Itu
menjadi menambah motivasi aku.
Setelah
menjadi anggota baru LPM, aku dan kawan-kawan mengikuti pelatihan kepanitiaan
dan membentuk panitia pelaksana seminar jurnalistik. Seminar ini adalah salah
satu program kerja pengurus LPM. Kami belum menjadi pengurus karena masih
menunggu musyawarah besar serta pergantian pengurus pada bulai Mei nanti.
Di
panitia pelaksana aku menjadi di bagian sekretaris umum. Dan itu mnjadi
suatu tanggung jawab yang besar untuk
aku, karena seminar tersebut se-kota Pontianak. Aku yang belum terlalu kenal
dengan sistemnya merasa bingung. Dari situlah aku belajar kepada sekretaris umum
pengurus LPM yang bernama Hanafi, banyak ilmu yang dia ajarkan kepada aku. akhirnya
sedikit demi sedikit aku menjadi mengetahui dunia sekretaris.
Seminar jurnalistik independen se-kota Pontianak
bertemakan Optimalisasi pers di dalam mengawal isu bangsa. Aku mencari cara dan
waktu yang baik untuk selalu membuat kerjasama dan rapat bersama kawan-kawan
LPM.
Ketika
itu aku dan kawan-kawan mengalami kendala di peminjaman tempat, akhirnya ditunda hingga tahun 2014.
Memang
sudah seyogyanya didalam kepanitiaan untuk mengadakan suatu acara tidak
semuanya berjalan mulus, pasti akan ada masalah serta kendala yang dihadapi.
Baik itu dari internal lembaga maupun dari eksternal.
Pada
tanggal 3 januari 2014, dengan semangat dan kemauan dari kawan2 panitia
akhirnya seminar jurnalistik independen sekota Pontianak yang diselengarakan
bekerjasama dengan HMJ Dkwah, akhirnya terlaksana. Dan bertempat di Ruang
teater UPT STAIN Pontianak. Peserta kami mengundang untuk mahasiswa dan
pelajar.
Awalnya
aku sempat pesimis takut tidak ada peserta yang datang, akan tetapi sebaliknya
satu persatu datang mengisi ruangan itu. Menghadirkan pemateri seorang
wartawan yang bernama Aceng Mukarom dari
VIVA News. Dan Syamsul Kurniawan, M.Si dosen STAIN Pontianak.
Sungguh
seminar pertama kali yang aku dan kawan-kawan LPM laksanakan, penuh dengan
perjuangan. Rasa optimis dan semangat serta kekompakanlah yang membuat kami
mampu melaksanakan seminar jurnalistik ini, ingin berbagi ilmu dan pengalaman serta penganalan dunia jurnalis
itu menjadi tonggak rasa aku dan kawan2
LPM sebagai inspirasi. Kami akan membuat seminar yang tidak kalah bergensinya
pada kesempatan yang akan datang.
Jurnalis
tidak bisa di anggap remeh, sebagai wadah pencerah dan pengetahuan kepada
masyarakat luas tentang dinamika yang terjadi dibangsa, baik itu pemerintah
maupun rakyat itu sendiri.
Pada
orde baru sebelum reformasi, wartawan tidak memiliki hak dan kebebasan untuk
menciptakan inspirasi melalui tulisan yang berfungsi sebagai sarana propaganda
yang sangat baik.
Banyak
jurnalis yang gugur di lapangan karena orang-orang yang tidak suka dengan
jurnalis yang mengungkapkan fakta dan kebenaran.
Dari
pengalaman dan sejarah tentang jurnalis membuat aku bangkit ingin menciptakan
perubahan pada masyarakat yang mengalami penindasan serta tidak mendapatkan haknya.
Ilmu
saya tentang jurnalistik masih sedikit, namun semangatku sangat kuat untuk
mempelajari lebih banyak. Semua tidak akan berubah jikalau tidak kita yang
merubahnya.
Tetap
tersenyum dan semangat di LPM STAIN Pontianak bersama kawan-kawan jurnalis
kampus yang seru.
0 Komentar