Gazebo Menangis
Oleh: Sukardi
Hari sebelumnya saya menatap gazebo yang sangat kotor dengan
sampah-sampah yang berserakan, sangat kumuh berbeda dari kondisi pertama kali saya
ke kampus sekitar 2 bulan yangn lalu. Saya merasa kesal dan tidak nyaman melihat gazebo
sebagai pusat bersantai, belajar dan diskusi . Lalu berubah menjadi seperti
tempat pembuangan sampah, dilakukan oleh orang-orang yang jasadnya hidup , namun batin dan pikirannya
mati.
Entah apa yang ada dipikiran mereka, habis makan sampah gak di
hiraukan. Padahal tempat sampah dimana-mana, mungkin karena hasrat perut kosong
telah terpenuhi mereka merasa bahagia dan kabur begitu saja meninggalkan sampah
di Gazebo.
Hidup ingin indah, namun diri dan di sekitar tidak dibuat indah. Saya berkata begini bukan
sok bersih dan sok indah, SayaPhanya mengingatkan dan sekaligus ingin mengajak semua
warga maupun yang bukan warga STAIN Pontianak untuk menjaga keindahan dan
kebersihan kampus.
Kampus STAIN Pontianak sudah baik, apalagi membawa nama islam. Yang
membuat kumuh dan jelek ialah makhluk-makhluk yang berada didalam kampus dan
tidak berpikir cerdas.
Memang saya baru 2 bulan di kampus, namun saya bisa melihat ,
merasa dan mengerti dengan keadaan disekitar kampus walaupun tidak semua. Mari
sadari mulai dari awal , inilah yang akan membawa kita
kedepannya mantap atau hancur. Jangan
memperindah yang luas, jika lingkup sempit saja belum bisa.
Ada acara di UPT, coba makan di UPT dan buang sampah pada
tempatnya, sadar diri lah … jangan makan ke Gazebo kalau hanya ingin mengotori
dan membuat nangis gazebo dengan memberi aroma tidak sedap dari
tumpukan-tumpukan sampah yang tidak berarti itu.
Besok paginya aku kekampus dan merasa Kasihan melihat Pak Satpam Tua yang membersihkan sampah di
Gazebo itu, saya hampiri dan ikut bertindak membasmi sampah-sampah bau itu.
Saya bertanya kepada Pak
Satpam Tua,“yang kaya gini udah sering ya Pak?’’
Pak Satpam Tua itu menjawab,” iya nak, sering sekali dan mereka tidak sadar diri, kalo ini tidak dibersihkan, kami bakalan dimarah”.
Pak Satpam Tua itu menjawab,” iya nak, sering sekali dan mereka tidak sadar diri, kalo ini tidak dibersihkan, kami bakalan dimarah”.
Harapan saya , semoga mereka yang khilaf (mungkin) bisa timbul
kesadaran sendiri dan bisa mengajak yang lain untuk menjaga kebersihan dan
keindahan kampus. Apalagi di Gazebo yang menjadi sentral tempat bertemu dengan
seribu satu macam kegiatan. Gazebo bagiku ialah tempat yang indah dan ada semangat
tersendiri mencari inspirasi di kampus. J
0 Komentar