Foto: Konferensi Pers persiapan Earth Hour 2018/ Sukardi |
Pontianak, Pohon Rindang- Gerakan Earth Hour diseluruh dunia akan menghelat
malam puncak selebrasi pada Sabtu, 24 Maret 2018. Kali ini, kampanye global
hemat energi yang diinisiasi oleh WWF mengusung tema #Connect2Earth. Earth Hour Pontianak akan memusatkan kegiatan
utamanya di Jalan Rahadi Usman, tepat di depan Kantor Wali Kota Pontianak.
Koordinator Earth Hour Pontianak Windy Chintia
menjelaskan bahwa tema #Connect2Earth memiliki pesan yang sangat dalam. “Apa
pun yang kita dilakukan setiap saat selalu terhubung dengan bumi. Dari hal baik
sampai buruk,” katanya dalam konferensi pers yang dihelat di Hotel Mercure
Pontianak, Sabtu (17/3/2018).
Menurut Windy, hal-hal buruk sudah banyak terasa
dampaknya terhadap kehidupan kita adalah cuaca yang semakin panas akibat naiknya
suhu bumi. Suhu bumi naik berawal dari perilaku manusia yang boros menggunakan
energi.
“Untuk itu kami mengajak masyarakat untuk bersama-sama
melakukan hal-hal baik untuk bumi. Cara termudah dengan mencabut charger handphone maupun peralatan
elektronik lainnya yang sudah selesai digunakan,” jelas Windy.
Lebih jauh mahasiswa Jurusan Biologi FMIPA Universitas
Tanjungpura Pontianak ini menjelaskan bahwa ada banyak hal yang bisa dilakukan
untuk memperlambat perubahan iklim. Di antaranya dengan bijak menggunakan
energi listrik, membawa botol air minum sendiri, menggunakan transportasi umum
atau membudayakan berboncengan saat bepergian dengan kendaraan bermotor.
“Malam selebrasi Earth Hour Pontianak ini sekedar untuk
selalu mengingatkan masyarakat agar mematikan peralatan elektronik yang tidak
digunakan selama satu jam dari pukul 20.30 - 21.30. Harapannya, switch off ini bisa menjadi gaya hidup
yang dilakukan masyarakat saban hari,” ucap Windy.
Kepala Bidang Revitalisasi Lingkungan dan
Pengembangan Kawasan, Dinas Lingkungan Hidup Kota Pontianak Dadang Fitrajaya
menjelaskan bahwa pemerintah kota sepenuhnya menyokong kegiatan Earth Hour
Pontianak. “Dari sisi sarana dan prasarana kita siap dukung, karena ini juga
menjadi bagian dari program pemerintah,” katanya.
Dia menjelaskan bahwa pada 24 Maret 2018, pihaknya
akan menutup akses Jalan Rahadi Usman dari pukul 11.00 – 23.00 WIB. Warga
diimbau agar menyokong kegiatan malam puncak selebrasi Earth Hour Pontianak
dengan memadamkan listrik yang sudah tidak digunakan selama satu jam.
Dadang Fitrajaya juga berharap setiap even di ruang
publik harus bebas dari sampah. “Jangan ada sampah yang berserakan usai
kegiatan. Kita sudah cukup banyak menghasilkan sampah. Jangan ditambah lagi,”
pintanya.
Sementara Manajer Program Kalbar WWF-Indonesia
Albertus Tjiu mengingatkan kembali betapa pentingnya peran individu dan
keluarga untuk bergaya hidup ramah lingkungan. “Kita mulai dari lingkungan
kecil keluarga,” katanya.
Albert menambahkan bahwa semangat
Earth Hour tahun 2018 yang mengusung tema Connect2Earth ini bersimbiosis dengan
keseimbangan alam. “Satu makhluk hidup hilang dari rantai makanan, akan memicu
ketidakseimbangan. Ledakan populasi pada satu spesies bakal terjadi,” jelasnya.
Lebih jauh Albert menjelaskan
bahwa isu rantai makanan ini sangat penting untuk diperhatikan. Sangat mungkin
karena kecorobohan membuang sampah plastik di sungai dan hanyut sampai ke laut.
Dalam prosesnya, lanjut Albert,
sampah plastik akan terurai menjadi mikro plastik dan dikonsumsi oleh ikan
kecil. Lalu, ikan kecil dimakan oleh ikan besar. Dan akhirnya ikan besar
dikonsumsi manusia. “Kita akhinya mengonsumsi mikro plastik yang kita buang
sendiri. Maka, mulailah bijak dalam perilaku hidup sehari-hari sebab apapun
yang dilakukan selalu terhubung ke bumi,” kuncinya. (R/EH-Pontianak)
0 Komentar