Oleh: Sukardi
(Adi TB)
Selamat malam
kota Pontianak yang penuh tantangan dan
bersama saya seorang yang menyukai tantangan. Menghadapi tantangan dengan niat
mengharapkan ridho Allah SWT. Semua kegiatan dalam kehidupan ini harus
memulainya dengan Nama Allah SWT, dan jangan mengaitkannya dengan perbuatan
buruk.
Ketika bekerja
atau melaksanakan suatu tugas atau ketika kita mengahadapi suatu yang di
hadapan itu adalah rezeki, maka hadapilah. Yang kita pikirkan bukan uangnya,
namun apa yang ada dalam diri kita apa yang kita berikan dalam pekerjaan, maka
uang tersebut akan mengalir dengan deras, mengikuti semangat kerja yang kita
laksanakan.
10 April 2015,
saya kali kedua pergi ke Bank Indonesia (BI), mengikuti seleksi wawancara dalam
rangka beasiswa BI. Terasa dag-dig-dug yang amat dahsyat, saya tidak bisa
langsung tidur ketika malam harinya, jam 10 saya harus tidur awal, agar siang
harinya saya bisa membawa badan fresh.
Pukul 7.17 Ummi
sudah berada dikampus, menjemput saya dan ia mau menemani saya tes wawancara ke
BI, saya merasa senang dan tambah semangat. Dan ini kali kedua saya bersama
Ummi ke BI, dulu yang pertama kalinya saya ke BI dalam rangka seminar tentang
uang palsu.
Yang memberikan
semangat dan terus menggenjot saya untuk mengumpulkan berkas, ketika itu saya
hampir menyerah untuk mencari berkas, Ummi bilang coba aja dulu, kesempatan
jangan disia-siakan. Diantara berkasnya yang harus dipenuhi ialah rekening
listrik 3 bulan terakhir dan KTP ortu/wali. Pada tanggal 19 Maret 2015, kami
mengumpulkan berkas, Alhamdulillah lengkap. Saya bernapas sedikit lebih lega,
melihat map biru yang terisi dengan berkas persyaratan, saya berdoa dan penuh
harap bisa lolos ke seleksiberikutnya.
Alhamdulillah
doa saya terijabah. Pada tanggal 9 April 2015, saya mendapat SMS dari Ummi,
yang isi pesannya ialah memberitahukan pengumuman kelulusan, yang tertempel di
Madng FTIK. Setelah perkuliahan sore hari, saya, saudara angkat saya si Bahrul
Ilmi, dan Supiyeh, bergegas dan penasaran ingin membaca pengumuman secara
langsung, dan ternyata nama saya benar-benar terpampang dan lulus ke seleksi
wawancara, si Supiyeh juga lulus. Namun, si Bahrul Ilmi memiliki nasib yang
berbeda, ia tidak lulus. Saya katakan
untuk bahrul bersabar, akan ada rezeki di lain waktu dan tempat, tetap bersama.
Kembali ke hari
ini, jumat 10 April 2015, wawancara dimulai pada pukul 09.00, ada 80 lebih
peserta, diseleksi kedua ini, akan disaring, menjadi 40 mahasiswa penerima
beasiswa. Dengan kouta, 20 orang mahasiswa Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam
(FSEI), 12 orang mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) dan 8
orang mahasiswa Fakultas Usuluddin Adab dan Dakwah (FUAD).
Saya menunggu
dipanggil untuk masuk ke ruang wawancara, yang terletak di aula Keriang Bandong
BI. Break masuk waktu sholat jumat, saya melaksanakan sholat jumat di masjid
yang berada di area kantor gubernur. Jemaahnya ramai. Sebelum saya mengambil
wudhu, saya ke WC, dan apa yang terjadi saudara, tidak ada airnya, oh … oh…
Setelah jumatan,
kami menuju gedung BI, kembali ke tempat duduk dan menunggu antrian, lumayan
lama, namun pelayanannya asyik, ada makan siang, dan dua kali mendapat kue,
minum teh dan kopi. Waktu menunjuk pukul 14.35.
Sukardi,
S-U-K-A-R-D-I, nama saya dipanggil dengan lantang, dan perasaan saya semakin
membara. Di star ini, saya disuruh
memilih gambar yang ada di monitor, ada 9 gambar, saya memilih nomor 2, gambar
pohon warna hijau, dengan banyak titik dibagian daun dan di bagian belakang
gambarnya warna cokelat, jadi semangat dan seimbang. Nama tesnya, personality test, ini menjadi kali
pertama saya mengikuti tes dengan model seperti ini.
Saya duduk
kembali, menunggu sebentar, dan dipersilakan masuk dalam ruangan yang terasa
wow. Sambil menuju meja yang akan mewawancarai, saya sambil melihat pewawancara
di meja lainya.
Jrrenng…
Sampai lah saya
di depan para pewawancara, ada 3 orang. Dua orang wanita, dosen dan dari pihak
GenBI (generasi Baru BI) dan seorang pria dari pihak BI. Pertama, selama 1
menit saya disuruh untuk menceritakan data diri, seputar keluarga. Kedua,
tempat tinggal dan pengalaman di Pontianak. Ketiga, kelemahan dan kekuatan.
Keempat, prestasi. Kelima apa yang diketahui tentang GenBI dan yang terakhir
apa yang akan dikerjakan setelah selesai S1.
Semua pertanyaan
terjawab dengan lancar dan tidak seberat yang saya bayangkan. Semoga lulus dan
mendapatkan beasiswa BI IAIN Pontianak 2015, mohon doanya.
Pada bulan Mei
pengumuman kelulusan tes wawancara beasiswa BI. Alhamdulillah saya lolos dan
berada di urutan ke 25 dari 70 penerima yang lolos. Uang sebesar 6 Juta saya
terima. Yang ditransfer separuhnya persemester, jadi 3 juta dulu yang masuk ke
tabungan. Menggunakan rekening Bank Mandiri. Saya daftar di Bank Mandiri cabang
Ngurah Rai, Jalan Tanjung Pura Pontianak.
Dari uang
beasiswa tersebut, 2 juta saya belikan sepeda motor seken, pada Minggu, 5 Juli
2015, merk Vega ZR, KB 3111 ZE dengan harga 4,9 juta, separuh uangnya
ditambahin oleh bapak saya. Sepeda motor tersebut sangat saya butuhkan, untuk
transportasi menuju kampus dan ke tempat lainnya, diantaranya digunakan untuk
pergi mengajar.
Uang selebihnya digunakan
untuk kebutuhan kuliah, daftar ulang semester 5 dan 6, dan lainnya, pada beasiswa Bank Indonesia tahun 2016 mendatang,
saya mau daftar lagi, semoga bisa lulus lagi, amiin, semangat .
0 Komentar