ISTILAH-ISTILAH KOMUNIKASI DALAM AL-QURAN DAN HADITS
1.
Lafdz
Makna dari kata lafdz dalam bahasa Arab
adalah melempar. Disebut lafdz, karena bunyi yang kita keluarkan dari mulut
ibarat bunyi atau symbol yang kita lembarkan dari mulut kita.
Ayat yang menggunakan kata lafdz terdapat
dalam surah Qaf ayat 18. Allah berfirman:
“Tiada suatu ucapanpun yang diucapkannya melainkan ada di
dekatnya malaikat Pengawas yang selalu hadir.”
Berdasarkan ayat ini kita
memahami bahwa lafdz berfungsi memproduksi kata hingga melemparkannya keluar.
Ketika lafdz keluar maka keluarlah bunyi.
Bunyi yang terlempar keluar dan bisa dipahami melahirkan kata. Oleh
karena itu, ayat di atas menyebutkan bahwa lafdz yang terbentuk ‘qaul’ atau
kata yang keluar dari lisan manusia yang bisa dipahami adalah objek yang akan
menjadi catatan para malaikat. Sedangkan suara yang keluar tanpa diketahui
maknanya tidak disebut kata dan tidak menjadi objek catatan malaikat.
Lafdz juga dipahami sebagai
pesan paling sederhana yang keluar dari lisan seseorang yang dapat dipahami
maknanya.
2.
Qaul
Dalam bahasa Indonesia,
‘qaul’ diartikan kata. Kata ‘qaul’ disebutkan
1722 kali dalam al-Quran; 529 kali dalam bentuk qala, 92 kali dalam
bentuk yaqulun, 332 kali dalam bentuk qul. 13 kali dalam bentuk qalu, 49 kali
dalam bentuk qila, 52 kali dalam bentuk al-qaul, 12 kali dalam bentuk
‘qauluhum’ dan bentuk-bentuk lainnya.
Menurut Ibnu Mandzur, ‘qaul’
adalah lafadz yang di ucapkan oleh lisan baik maknanya sempurna ataupun tidak. Qaul bisa bearti kata atau bisa juga bearti
kalimat, karena kata yang maknanya sempurna dalam bahasa Indonesia disebut
dengan kalimat.
Qaul juga bearti ucapan yang diucapkan oleh pembicara karena keinginan
darinya. Dalil yang memperkuat hal itu :
“Dan siapakah yang lebih zalim daripada orang
yang membuat kedustaan terhadap Allah atau yang berkata: "Telah diwahyukan
kepada saya", padahal tidak ada diwahyukan sesuatupun kepadanya, dan orang
yang berkata: "Saya akan menurunkan seperti apa yang diturunkan Allah."
alangkah dahsyatnya sekiranya kamu melihat di waktu orang-orang yang zalim
berada dalam tekanan sakratul maut, sedang para malaikat memukul dengan
tangannya, (sambil berkata): "Keluarkanlah nyawamu" di hari Ini kamu
dibalas dengan siksa yang sangat menghinakan, Karena kamu selalu mengatakan
terhadap Allah (Perkataan) yang tidak benar dan (karena) kamu selalu
menyombongkan diri terhadap ayat-ayatNya.” (QS.Al-An’am: 93)
Ayat
ini menyebutkan bahwa yang menyebabkanorang dikatakan dzalim dan mengada-ada
adalah karena kesengajaan mereka untuk ‘mengatakan’ (yaquluna) hal yang
mengada-ada.
Di dalam alquran, qaul
digandengkan dengan sifat tertentu. Seperti berikut:
1.
Qaulan Ma’rufan
Lafdz atau ungkapan
yang baik, ramah, tidak kasar, tidak menyinggung perasaan orang,
tidak kotor, dan tidak mengundang nafsu orang yang mendengarkannya untuk
berbuat jahat.
2.
Qaulan Kariman
Secara bahasa bearti
perkataan yang mulia dan berharga. Ibnu Katsir mengungkapkan wujud dari qaulan
kariman itu adalah perkataan lembut., beradab, santun dan menghormati. Qaulan
Kariman adalah ungkapan yang indah dan penuh dengan adab sehingga orang yang di
ajak bicara merasa bahagia, dihormati dan dimuliakan.
3.
Qaulan Maysuran
Menurut bahasa artinya
adalah perkataan yang mudah. Qaulan maysuran adalah perkataan yang
menyenangkan, memberikan harapan kepada orang dan tidak menutup peluang mereka
untuk mendapatkan kabaikan dari kita.
4.
Qaulan Baliqhan
perkataan yang sampai kepada
maksud, berpengaruh dan berbekas kepada jiwa.
5.
Qaulan Layyinan
Ungkapan yang lemah lembut.
6.
Qaulan Sadidan
Perkataan yang benar. Secara
umum bermakna perkataan yang tepat dengan kondisi yang ada, seperti menembakkan
anak panah ke sasaran yang dituju.
7.
Qaulan Tsaqilan
Perkataan yang berat. Secara
umum yang dimaksud dengan qaulan tsaqilan adalah Alquran, karena didalamnya
terkandung tugas-tugas berat bagi orang mukallaf (mendapatkan tugas) terutama
Rasulullah SAW. Dalam kontek komunikasi,
qaulan tsaqilan adalah kata-kata yang
berbobot dan penuh makna, memiliki nilai yang mendalam, memerlukan perenungan
untuk memahaminya, dan bertahan lama.
8.
Qaulan ‘Adziman
Perkataan yang besar.
Kata-kata besar maksudnya di sini adalah besar kekejiannya, besar
kelancangannya, besar kedustaannya, dan jauh keluarnya dari hal yang sebenarnya.
9.
Ahsanu Qaulan
Perkataan yang baik. Orang-orang yang terbiasa mengucapkan
kata-kata yang terbaik berpotensi menjadi manusia yang berkualitas baik.
3.
Kalimat
Dalam bahasa
Arab, kalimat adalah senyawa dari dua unsure, yaitu lafdz dan ifadah. Ifadah
artinya mengandung makna. Kalimat minimal terdiri dari dua kata atau lebih yang mengandung makna
yang sempurna.
Kalimat dalam
alquran tidak berdiri sendiri, digandeng dengan kata lainnya.
a.
Kalimatullah
Artinya kalimat Allah. Yang dimaksud dengan kalimatullah
adalah kalimat Allah, hukum Allah, syariat Allah, dan segala hal yang bersumber
dari Allah baik perintah maupun larangan. Alquran menyatakan bahwa kalimatullah
itu tinggi. Ibnu Abbas mengatakan bahwa kalimatullah artinya adalah kalimat
tauhid, la ilaha illallah.
b.
Kalimat alladzina kafaru
Adalah kalimat orang-orang yang mengingkari kebenaran.
Ibnu Abbas mengatakan kalimat alladzina kafaru adalah syirik dan segala sesuatu
yang bertentangan dengan kalimatullah.
c.
Kalimatun sawa’
Artinya kalimat yang sama. Imam Thabarani mengatakan
bahwa kalimatun sawa’ adalah kalimat yang adil. Kalimat yang adil artinya
kalimat yang berdiri ditengah dan di sepakati oleh kalangan intelektual yang
objektif dari hasil penelitian yang akurat tentang sesuatu.
Ungkapan tersebut terdapat dalam surah Ali Imran ayat
64, Allah berfirman:
“Katakanlah: "Hai ahli kitab, marilah (berpegang) kepada
suatu kalimat (ketetapan) yang tidak ada perselisihan antara kami dan kamu,
bahwa tidak kita sembah kecuali Allah dan tidak kita persekutukan dia dengan
sesuatupun dan tidak (pula) sebagian kita menjadikan sebagian yang lain sebagai
Tuhan selain Allah". jika mereka berpaling Maka Katakanlah kepada mereka:
"Saksikanlah, bahwa kami adalah orang-orang yang berserah diri (kepada
Allah)".
d.
Kalimat al-kufr
Secara bahasa, kalimat al-kufr artinya kalimat yang
mengandung makna pengingkaran terhadap kebenaran, atau mengandung unsure
pelecehan terhadap nilai-nilai kebenaran dan orang-orang yang membawa nilai
kebenaran.
Ungkapan tersebut disebutkan dalam alquran surah
Attaubah ayat 74, Allah berfirman:
“Mereka (orang-orang munafik
itu) bersumpah dengan (nama) Allah, bahwa mereka tidak mengatakan (sesuatu yang
menyakitimu). Sesungguhnya mereka Telah mengucapkan perkataan kekafiran, dan
Telah menjadi kafir sesudah Islam dan mengingini apa yang mereka tidak dapat
mencapainya[650], dan mereka tidak mencela (Allah dan Rasul-Nya), kecuali
Karena Allah dan rasul-Nya Telah melimpahkan karunia-Nya kepada mereka. Maka
jika mereka bertaubat, itu adalah lebih baik bagi mereka, dan jika mereka
berpaling, niscaya Allah akan mengazab mereka dengan azab yang pedih di dunia
dan akhirat; dan mereka sekali-kali tidaklah mempunyai pelindung dan tidak
(pula) penolong di muka bumi.”
Kalimat
al-kufr berbeda dengan kalimatulladzina kafaru, karena kalimat al-kufr mungkin
saja diucapkan oleh orang yang mengaku dirinya beriman dan tidak mengingkari kebenaran yang dibawa nabi
Muhammad SAW, tetapi mereka mengucapkan kata-kata yang mengandung pengingkaran.
Memprovokasi
orang untuk membuat kekacauan berdasarkan fanatisme kesukuan adalah salah satu
ungkapan yang dinilai oleh alquran sebagai kalimat al-kufr, meskipun secara
lahir Abdullah bin Ubay mengaku dirinya beriman kepada nabi Muhammad saw,
karena dia sudah bersyahadat.
e.
Kalimat Attaqwa
Kalimat Taqwa artinya kalimat yang
berfungsi melindungi. Ungkapan ini disebut dalam Alquran Surah AlFath ayat 26,
Allah berfirrman:
“Ketika orang-orang kafir
menanamkan dalam hati mereka kesombongan (yaitu) kesombongan Jahiliyah lalu
Allah menurunkan ketenangan kepada Rasul-Nya, dan kepada orang-orang mukmin dan
Allah mewajibkan kepada mereka kalimat-takwa[1404] dan adalah mereka berhak
dengan kalimat takwa itu dan patut memilikinya. dan adalah Allah Maha
mengetahui segala sesuatu.”
Para ulama tafsir, mengatakan kalimat taqwa ini ialah kalimat la ilaha illallah. Jadi, fungsi kalimat
taqwa adalah melindungi orang dari hal-hal yang membahayakan dirinya.
f. Kalimat At-Thayyibah
Kalimat Thayyibah berasal dari kata Thaba yang artinya enak, bersih dan tumbuh.
Ungkapan ini disebutkan dalam alquran surah Ibrahim ayat 24, Allah berfirman:
“Tidakkah kamu perhatikan
bagaimana Allah Telah membuat perumpamaan kalimat yang baik seperti pohon yang
baik, akarnya teguh dan cabangnya (menjulang) ke langit”
Termasuk dalam kalimat yang baik ialah kalimat tauhid dan segala ucapan
yang menyeru kepada kebajikan dan mencegah dari kemungkaran serta perbuatan
yang baik.
Ayat di atas juga menjelaskan kalimat yang baik memiliki pengaruh yang
kuat dan menghujam ke dalam jiwa.
g. Kalimat Al-Khabitsah
Artinya kalimat yang jelek, buruk, kotor, hina, rusak dan rendah.
Ungkapan ini terdapat dalam alquran surah Ibrahim ayat 26, Allah berfirman:
“Dan perumpamaan kalimat
yang buruk seperti pohon yang buruk, yang Telah dicabut dengan akar-akarnya
dari permukaan bumi; tidak dapat tetap (tegak) sedikitpun.”
Yang termasuk kalimat yang buruk ialah kalimat kufur, syirik, segala
perkataan yang tidak benar dan perbuatan yang tidak baik.
2. Pesan Non
Verbal
Alquran juga kaya dengan informasi tentang bahasa non verbal.
Di antara yang dibahas alquran adalah makna isyarat mata, wajah, tangan, kaki,
gerakan tubuh, bibir, kepala dan seterusnya. Bahkan bisa dikatakan bahwa
isyarat tentang pesan non verbal dalam alquran meliputi isyarat dari ujung
kepala sampai ujung kaki.
0 Komentar