sukarditb.com

20/SASTRA/ticker-posts

ISTILAH-ISTILAH KOMUNIKASI DALAM AL-QURAN DAN HADITS

ISTILAH-ISTILAH KOMUNIKASI DALAM AL-QURAN DAN HADITS

1.      Lafdz
Makna dari kata lafdz dalam bahasa Arab adalah melempar. Disebut lafdz, karena bunyi yang kita keluarkan dari mulut ibarat bunyi atau symbol yang kita lembarkan dari mulut kita.
Ayat yang menggunakan kata lafdz terdapat dalam surah Qaf ayat 18. Allah berfirman:
“Tiada suatu ucapanpun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya malaikat Pengawas yang selalu hadir.”
Berdasarkan ayat ini kita memahami bahwa lafdz berfungsi memproduksi kata hingga melemparkannya keluar. Ketika lafdz keluar maka keluarlah bunyi.  Bunyi yang terlempar keluar dan bisa dipahami melahirkan kata. Oleh karena itu, ayat di atas menyebutkan bahwa lafdz yang terbentuk ‘qaul’ atau kata yang keluar dari lisan manusia yang bisa dipahami adalah objek yang akan menjadi catatan para malaikat. Sedangkan suara yang keluar tanpa diketahui maknanya tidak disebut kata dan tidak menjadi objek catatan malaikat.
Lafdz juga dipahami sebagai pesan paling sederhana yang keluar dari lisan seseorang yang dapat dipahami maknanya.

2.      Qaul
Dalam bahasa Indonesia, ‘qaul’ diartikan kata. Kata ‘qaul’ disebutkan  1722 kali dalam al-Quran; 529 kali dalam bentuk qala, 92 kali dalam bentuk yaqulun, 332 kali dalam bentuk qul. 13 kali dalam bentuk qalu, 49 kali dalam bentuk qila, 52 kali dalam bentuk al-qaul, 12 kali dalam bentuk ‘qauluhum’ dan bentuk-bentuk lainnya.
Menurut Ibnu Mandzur, ‘qaul’ adalah lafadz yang di ucapkan oleh lisan baik maknanya sempurna ataupun tidak.  Qaul bisa bearti kata atau bisa juga bearti kalimat, karena kata yang maknanya sempurna dalam bahasa Indonesia disebut dengan kalimat.
Qaul juga bearti ucapan yang diucapkan oleh pembicara karena keinginan darinya. Dalil yang memperkuat hal itu :  

 “Dan siapakah yang lebih zalim daripada orang yang membuat kedustaan terhadap Allah atau yang berkata: "Telah diwahyukan kepada saya", padahal tidak ada diwahyukan sesuatupun kepadanya, dan orang yang berkata: "Saya akan menurunkan seperti apa yang diturunkan Allah." alangkah dahsyatnya sekiranya kamu melihat di waktu orang-orang yang zalim berada dalam tekanan sakratul maut, sedang para malaikat memukul dengan tangannya, (sambil berkata): "Keluarkanlah nyawamu" di hari Ini kamu dibalas dengan siksa yang sangat menghinakan, Karena kamu selalu mengatakan terhadap Allah (Perkataan) yang tidak benar dan (karena) kamu selalu menyombongkan diri terhadap ayat-ayatNya.” (QS.Al-An’am: 93)

Ayat ini menyebutkan bahwa yang menyebabkanorang dikatakan dzalim dan mengada-ada adalah karena kesengajaan mereka untuk ‘mengatakan’ (yaquluna) hal yang mengada-ada.


Di dalam alquran, qaul digandengkan dengan sifat tertentu. Seperti berikut:
1.      Qaulan Ma’rufan
Lafdz atau ungkapan yang  baik, ramah,  tidak kasar, tidak menyinggung perasaan orang, tidak kotor, dan tidak mengundang nafsu orang yang mendengarkannya untuk berbuat jahat.
2.      Qaulan Kariman
Secara bahasa bearti perkataan yang mulia dan berharga. Ibnu Katsir mengungkapkan wujud dari qaulan kariman itu adalah perkataan lembut., beradab, santun dan menghormati. Qaulan Kariman adalah ungkapan yang indah dan penuh dengan adab sehingga orang yang di ajak bicara merasa bahagia, dihormati dan dimuliakan.
3.      Qaulan Maysuran
Menurut bahasa artinya adalah perkataan yang mudah. Qaulan maysuran adalah perkataan yang menyenangkan, memberikan harapan kepada orang dan tidak menutup peluang mereka untuk mendapatkan kabaikan dari kita.
4.      Qaulan Baliqhan
perkataan yang sampai kepada maksud, berpengaruh dan berbekas kepada jiwa.
5.      Qaulan Layyinan
Ungkapan yang lemah lembut.
6.      Qaulan Sadidan
Perkataan yang benar. Secara umum bermakna perkataan yang tepat dengan kondisi yang ada, seperti menembakkan anak panah ke sasaran yang dituju.
7.      Qaulan Tsaqilan
Perkataan yang berat. Secara umum yang dimaksud dengan qaulan tsaqilan adalah Alquran, karena didalamnya terkandung tugas-tugas berat bagi orang mukallaf (mendapatkan tugas) terutama Rasulullah SAW.  Dalam kontek komunikasi, qaulan tsaqilan  adalah kata-kata yang berbobot dan penuh makna, memiliki nilai yang mendalam, memerlukan perenungan untuk memahaminya, dan bertahan lama.
8.      Qaulan ‘Adziman
Perkataan yang besar. Kata-kata besar maksudnya di sini adalah besar kekejiannya, besar kelancangannya, besar kedustaannya, dan jauh keluarnya dari hal yang sebenarnya.
9.      Ahsanu Qaulan
Perkataan yang baik.  Orang-orang yang terbiasa mengucapkan kata-kata yang terbaik berpotensi menjadi manusia yang berkualitas baik.





3.      Kalimat
Dalam bahasa Arab, kalimat adalah senyawa dari dua unsure, yaitu lafdz dan ifadah. Ifadah artinya mengandung makna. Kalimat minimal terdiri dari  dua kata atau lebih yang mengandung makna yang sempurna.
Kalimat dalam alquran tidak berdiri sendiri, digandeng dengan kata lainnya.
a.       Kalimatullah
Artinya kalimat Allah. Yang dimaksud dengan kalimatullah adalah kalimat Allah, hukum Allah, syariat Allah, dan segala hal yang bersumber dari Allah baik perintah maupun larangan. Alquran menyatakan bahwa kalimatullah itu tinggi. Ibnu Abbas mengatakan bahwa kalimatullah artinya adalah kalimat tauhid, la ilaha illallah.
b.      Kalimat alladzina kafaru
Adalah kalimat orang-orang yang mengingkari kebenaran. Ibnu Abbas mengatakan kalimat alladzina kafaru adalah syirik dan segala sesuatu yang bertentangan dengan kalimatullah.
c.       Kalimatun sawa’
Artinya kalimat yang sama. Imam Thabarani mengatakan bahwa kalimatun sawa’ adalah kalimat yang adil. Kalimat yang adil artinya kalimat yang berdiri ditengah dan di sepakati oleh kalangan intelektual yang objektif dari hasil penelitian yang akurat tentang sesuatu.
Ungkapan tersebut terdapat dalam surah Ali Imran ayat 64, Allah berfirman:
 “Katakanlah: "Hai ahli kitab, marilah (berpegang) kepada suatu kalimat (ketetapan) yang tidak ada perselisihan antara kami dan kamu, bahwa tidak kita sembah kecuali Allah dan tidak kita persekutukan dia dengan sesuatupun dan tidak (pula) sebagian kita menjadikan sebagian yang lain sebagai Tuhan selain Allah". jika mereka berpaling Maka Katakanlah kepada mereka: "Saksikanlah, bahwa kami adalah orang-orang yang berserah diri (kepada Allah)".

d.      Kalimat al-kufr
Secara bahasa, kalimat al-kufr artinya kalimat yang mengandung makna pengingkaran terhadap kebenaran, atau mengandung unsure pelecehan terhadap nilai-nilai kebenaran dan orang-orang yang membawa nilai kebenaran.
Ungkapan tersebut disebutkan dalam alquran surah Attaubah ayat 74, Allah berfirman:
“Mereka (orang-orang munafik itu) bersumpah dengan (nama) Allah, bahwa mereka tidak mengatakan (sesuatu yang menyakitimu). Sesungguhnya mereka Telah mengucapkan perkataan kekafiran, dan Telah menjadi kafir sesudah Islam dan mengingini apa yang mereka tidak dapat mencapainya[650], dan mereka tidak mencela (Allah dan Rasul-Nya), kecuali Karena Allah dan rasul-Nya Telah melimpahkan karunia-Nya kepada mereka. Maka jika mereka bertaubat, itu adalah lebih baik bagi mereka, dan jika mereka berpaling, niscaya Allah akan mengazab mereka dengan azab yang pedih di dunia dan akhirat; dan mereka sekali-kali tidaklah mempunyai pelindung dan tidak (pula) penolong di muka bumi.”

      Kalimat al-kufr berbeda dengan kalimatulladzina kafaru, karena kalimat al-kufr mungkin saja diucapkan oleh orang yang mengaku dirinya beriman dan tidak  mengingkari kebenaran yang dibawa nabi Muhammad SAW, tetapi mereka mengucapkan kata-kata yang mengandung pengingkaran.
      Memprovokasi orang untuk membuat kekacauan berdasarkan fanatisme kesukuan adalah salah satu ungkapan yang dinilai oleh alquran sebagai kalimat al-kufr, meskipun secara lahir Abdullah bin Ubay mengaku dirinya beriman kepada nabi Muhammad saw, karena dia sudah bersyahadat.
e.       Kalimat Attaqwa
Kalimat Taqwa artinya kalimat yang berfungsi melindungi. Ungkapan ini disebut dalam Alquran Surah AlFath ayat 26, Allah berfirrman:
“Ketika orang-orang kafir menanamkan dalam hati mereka kesombongan (yaitu) kesombongan Jahiliyah lalu Allah menurunkan ketenangan kepada Rasul-Nya, dan kepada orang-orang mukmin dan Allah mewajibkan kepada mereka kalimat-takwa[1404] dan adalah mereka berhak dengan kalimat takwa itu dan patut memilikinya. dan adalah Allah Maha mengetahui segala sesuatu.”

Para ulama tafsir, mengatakan kalimat taqwa ini ialah kalimat la ilaha illallah. Jadi, fungsi kalimat taqwa adalah melindungi orang dari hal-hal yang membahayakan dirinya.

f.       Kalimat At-Thayyibah
Kalimat Thayyibah berasal dari kata Thaba yang artinya enak, bersih dan tumbuh. Ungkapan ini disebutkan dalam alquran surah Ibrahim ayat 24, Allah berfirman:
“Tidakkah kamu perhatikan bagaimana Allah Telah membuat perumpamaan kalimat yang baik seperti pohon yang baik, akarnya teguh dan cabangnya (menjulang) ke langit”

Termasuk dalam kalimat yang baik ialah kalimat tauhid dan segala ucapan yang menyeru kepada kebajikan dan mencegah dari kemungkaran serta perbuatan yang baik.
Ayat di atas juga menjelaskan kalimat yang baik memiliki pengaruh yang kuat dan menghujam ke dalam jiwa.

g.      Kalimat Al-Khabitsah
Artinya kalimat yang jelek, buruk, kotor, hina, rusak dan rendah. Ungkapan ini terdapat dalam alquran surah Ibrahim ayat 26, Allah berfirman:
“Dan perumpamaan kalimat yang buruk seperti pohon yang buruk, yang Telah dicabut dengan akar-akarnya dari permukaan bumi; tidak dapat tetap (tegak) sedikitpun.”
Yang termasuk kalimat yang buruk ialah kalimat kufur, syirik, segala perkataan yang tidak benar dan perbuatan yang tidak baik.

2. Pesan Non Verbal

Alquran juga kaya dengan informasi tentang bahasa non verbal. Di antara yang dibahas alquran adalah makna isyarat mata, wajah, tangan, kaki, gerakan tubuh, bibir, kepala dan seterusnya. Bahkan bisa dikatakan bahwa isyarat tentang pesan non verbal dalam alquran meliputi isyarat dari ujung kepala sampai ujung kaki.

Posting Komentar

0 Komentar