BAB 3
KONSEP DASAR
KOMUNIKASI ISLAM
Berikut
ini beberapa pandangan umum tentang Komunikasi Islam:
1.
Komunikasi Ada Sejak Manusia Ada
Usia komunikasi
berbanding lurus dengan usia manusia. Berdasarkan informasi yang bersumber dari
Alquran dan Hadis, diketahui bahwa Adam adalah manusia pertama yang diciptakan
Allah di muka bumi ini. Sejak awal keberadaanya, Allah sudah menyiapkan untuk
Adam perangkat-perangkat yang memungkinkannya untuk berkomunikasi. Perangkat
itu adalah lidah dan segala pendukungnya, pendengaran, dan penglihatan dan
hati. Allah menciptakan telinga agar manusia bisa mendengar. Allah menciptakan
mata agar manusia bisa melihat. Dan Allah menciptakan fu’ad (hati) agar manusia
bisa berpikir dan merasa serta bisa berkomunikasi dengan-Nya Allah SWT.
2.
Komunikasi Terkait dengan Pandangan Islam
Terhadap Manusia
Dalam pandangan
Islam, manusia adalah makhluk empat dimensi : Sebagai makhluk Allah, sebagai
diri sendiri, sebagai makhluk yang hidup dengan sesama, dan sebagai makhluk yang hidup di alam semesta.
3.
Komunikasi Adalah Kebutuhan Dasar Hidup Manusia
a.
Kebutuhan mempertahankan hidup (Physiological
Needs)
Ialah kebutuhan akan sandang, pangan dan papan.
Kebutuhan ini merupakan kebutuhan primer untuk memenuhi kebutuhan psikologis
dan biologis.
b.
Kebutuhan rasa aman (Safety Needs)
Kebutuhan akan keamanan jiwa, dimana manusia berada,
kebutuhan keamanan harta.
c.
Kebutuhan Sosial (Social Needs)
Tampak pada kebutuhan akan perasaan diterima oleh
orang lain, kebutuhan untuk maju dan tidak gagal, kekuatan ikut serta.
d.
Kebutuhan akan penghargaan (esteem Needs)
Semakin tinggi status maka semakin tinggi pula penghargaannya.
e.
Kebutuhan mempertinggi kapasitas kerja
Tampak pada keinginan mengembangkan kapasitas mental
dan kapasitas kerja, melalui seminar, akademis dan lain-lain.
4.
Komunikasi adalah Wujud Kasih Sayang Allah terhadap
manusia
Salah satu
bentuk realisasi kasih sayang-Nya kepada hamba-Nya dalam komunikasi adalah
dengan memberikan kesempatan bertaubat dan mengevaluasi diri setiap hari selama
dua puluh empat jam non stop.
Taubat adalah
salah satu bentuk komunikasi yang khas dalam Komunikasi Islam, yaitu komunikasi
antara makhluk dengan khaliqnya. Manusia sangat membutuhkan komunikasi ini.
Disaat manusia melakukan kesalahan, hatinya akan gelisah dan tidak akan merasakan
ketenangan hidup. Agar perasaan bersalah itu hilang, maka Allah akan memberikan
kesempatan kepada manusia untuk bertaubat.
Bentuk kasih
sayang lainnya dari Allah lewat rasul-Nya adalah melarang manusia untuk tidak
saling berkomunikasi lebih dari tiga hari jika didasarkan atas kebencian. Dalam
Islam, perbuatan tidak menegur sesame selama tiga hari atas dasar kebencian
hukumnya haram. Hukum ini adalah rahmat dari Allah buat manusia. Kita bisa
membayangkan, betapa sakitnya hati jika menghadapi sebuah kondisi di mana kita
tidak ditegur dan diacuhkan oleh orang, padahal dia kenal dan dia bengcekerama
akrab dengan orang lain di hadapan kita.
5.
Komunikasi bertujuan untuk saling mengenal antar
manusia buat mewujudkan semangat tagwa
Manusia
diciptakan oleh Allah dengan berbagai macam latarbelakang, baik bahasa, adat,
suku, bangsa dan agama. Maksud dari keberagaman tersebut adalah agar manusia
saling ta’arufan atau saling mengenal. Keragaman itu sungguh indah. Fenomena keragaman
dan tujuan dari keragaman ini disebutkan oleh Allah dalam firman-Nya:
“Hai manusia, Sesungguhnya kami menciptakan kamu dari seorang
laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan
bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling
mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu.
Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal. (QS.Al-Hujurat:13)
Orang yang fanatik dengan
kabilah, atau suku dan bangsanya dan menafikan keberadaan orang lain adalah orang
yang kerdil. Tetapi semakin banyak yang
dia kenal maka semakin luas wawasannya dan semakin matang cara berpikir dan
bertindak.
Diantara manfaat ta’aruf juga adalah agar hubungan nasab
tidak terputus dan agar ikatan kekeluargaan menguat. Menguatnya hubungan
kekeluargaan berdampak positif buat kehidupan kita.
6.
Komunikasi bertujuan untuk menebar semangat silm
(kedamaian dan kenyamanan).
7.
Komunikasi adalah Paket
Dalam ajaran
Islam, pesan yang diucapkan oelh lisan atau yang digoreskan oleh pena atau yang
diisyaratkan oleh anggota tubuh merupakan terjemahan dan keindahan hati. Lisan
atau goresan pena atau gerak tubuh adalah jurubicara dari hati. Hati
berkehendak diungkapkan oleh lisan dan dilakukan oleh anggota tubuh.
Sejatinya, ketiga komponen tersebut
harus satu paket. Ketika hati bersedih, lisan normalnya tidak kuasa untuk tidak
mengungkapkan rasa, lalu diikuti oleh mata yang berbinar dan akhirnya menangis.
Tetapi dalam kehidupan terkadang paket komunikasi fitrah seperti ini tidak
selamanya terjadi. Kadang lisan menyembunyikan suara hati meskipun dengan susah
payah dan tidak jarang anggota tubuh harus bersandiwara melakukan pekerjaan
yang tidak dikehendaki hati meskipun juga harus bersusah payah.
Karena sumber pesa adalah hati dan
hati merupakan sumber kehendak, maka pesan yang dikeluarkan lisan atau tulisan
adalah terjemahan dari kehendak hati.
Hati yang baik akan memproduksi pesan-pesan yang baik dan indah, sedangkan hati
yang busuk akan menebarkan aroma tidak sedap kepada orang yang menerimanya ataupun
orang lain yang terkait dengannya.
8.
Komunikasi memiliki efek dunia dan akhirat
Komunikasi
digunakan dalam hal yang baik dan ada juga yang menggunakannya dalam kejahatan,
misal menipu.
Karena muara
semua tujuan komunikasi adalah pertukaran pesan dan saling mempengaruhi, maka
membangun komunikasi yang bertujuan untuk menciptakan suasana yang sehat adalah
bagian yang tidak terpisahkan dari Islam. Pengaruh pesan tersebut tidak hanya
sesaat, tetapi kadang-kadang kekal sepanjang hidup komunikan. Wahab bin Munabah
pernah berkata:
“Majlis yang membincang masalah keilmuan
lebih saya cintai daripada sholat dengan kadar waktu yang sama yang dihabiskan
untuk kajian ilmu. Barangkali ada diantara mereka yang mendangar satu kata,
lalu kata tersebut bermanfaat untuk dirinya selama setahun atau seumur
hidupnya”.
Diantara sebab manusia bisa
terpengaruh oleh komunikasi adalah karena komunikasi memiliki kekuatan menyihir
atau memukau orang lain. Ketika orang lain tertarik dengan pesan yang keliru,
maka ia akan tercela. Namun sebaliknya, jika mampu menarik perhatian orang lain
kepada jalan hidayah Allah, maka perbuatan tersebut terpuji. Rasulullah
bersabda:
“Dari Anas bin Malik berkata, Rasulullah SAW
bersabda: Tidak ada seorang pun yang mengefektifkan lisannya untuk kebenaran,
lalu apa yang dia kataka diamalkan oleh orang setelahnya, kecuali Allah akan
mengalirkan pahalanya sampai hari kiamat, kemudian Allah akan sempurnakan
pahalanya pada hari kiamat”.
Karena besarnya pengaruh komunikasi
di atas, maka kita perlu berpikir sebelum berkomunikasi, apakah membawa dampak
positif atau negative terhadap diri kita dan orang lain.
Delapan poin di atas merupakan
poin-poin terpenting yang membingkai Ilmu Komunikasi dalam Islam.
Nama: Sukardi
NIM: 1133110014
Jurusan:
Komunikasi Dan Penyiaran Islam
Fakultas:
Ushuluddin Adab Dan Dakwah
Institut Agama
Islam Negeri Pontianak
Sumber Buku:
Komunikasi Islam
Penulis: Harjani
Hefni
Penerbit: IAIN
Pontianak Press
Jl.Letjend
Soeprapto No. 19 Pontianak-78121
Cetakan I:
Desember 2014
0 Komentar