sukarditb.com

20/SASTRA/ticker-posts

Surat Cinta untuk Mantanku



Surat Cinta untuk Mantanku


Dear  STAIN Pontianak

Ku tuliskan surat sederhana ini, bersama mentari yang tak henti-hentinya menemani siang, dan angin yang semilir, menerobos telinga kanan menuju telingi kiriku. umh adem. Bersama dengan ini pula, akan ku sampaikan sebuah kata yang terasa berat, membuat lidahku kaku, seperti menikmati dinginnya es parut yang telah dikukus (abaikan kalimat ini).


Awalnya aku bingung mau dibawa kemana hubungan kita, tapi setelah aku pikir-pikir rasanya harus ku akhiri saja. Sebenarnya ini awal, awal aku menuliskan senyum. Setapak jejak yang tak berjingkrak, sejuta asa berkuasa. 

Udah ah! langsung aja. 

Maaf ya STAIN, hubungan kita cukup sampai di sini saja, aku punya yang lebih baik darimu, Insya Allah.

Bukan berarti engkau tidak baik. Justru sebaliknya. Aku lebih dulu mengenalmu. Tidak mudah untuk melupakan semua kenangan yang telah kita rajut bersama. Mulai dari pertama kali aku melihatmu melalui brosur, aku langsung merasakan getaran itu, rupayanya Handphone-ku yang bergetar. (Hehe) 

Melalui brosur itu, aku mulai mengenal sesuatu yang ada pada dirimu. Sesuatu yang membuat aku penasaran. Aku mengagumi setiap hal yang ada pada dirimu. Gazebo, perpustakaan, lab. TV, lab. Radio, lab. Fotografi, lab. Konseling, UKM, fakultas Tarbiyah, Syariah, Dakwah, Pasca Sarjana, gedung Sport Center, dan segala macam hal yang membuatku semakin penasaran.

Hingga akhirnya, aku benar-benar jatuh cinta pada saat pertama kali menginjakkan kaki di gerbangmu. Pada saat itu, aku memutuskan untuk bersamamu. Hujan, angin, panas pernah kita lalui bersama, bahkan hal kecil pada dirimu pun pernah aku lalui, sebagian WC mu bocor, beberapa AC mu gak nyala, parkiran tidak memadai, beberapa kelas merembes, mirip iklan cat, bocor-bocor. Sampai gazebo pun menangis, karena dinodai. Akan tetapi, walau begitu, aku tetap menerima kekuranganmu. Karena cinta itu bukan hanya tentang menerima kelebihan, tetapi bagaimana cara menerima kekukarangan. (cie serius) :P

Tapi belakangan ini, ada sesuatu yang kuat menggodaku. Ia juga sama sepertimu, tapi ada banyak kelebihan yang ia perlihatkan. Mulai dari parkiran yang luas dan teratur, adanya Rusunawa, bertambahnya Jurusan, pembangunan masjid, tower (gak boleh sebutin nama perusahaannya), pembangunan gedung, bahkan kertas kartu tanda mahasiswa (KTM) sekarang sudah keras. Hehehe :D

Namanya pun lebih keren dari kamu. Kalau kamu STAIN atau Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri. Dan kekasihku yang sekarang ini, namanya IAIN atau Institut Agama Islam Negeri. 

Tapi kamu jangan bersedih STAIN. Karena tanpamu, aku tidak akan bertemu dengan IAIN. Aku berjanji tidak akan melupakanmu. I will miss you STAIN Pontianak.

Selamat tinggal STAIN Pontianak. (Hiiks,, L)
Selamat datang  IAIN Pontianak. (Yeaah!! J)
Semoga suatu saat nanti, kau akan membawaku ke UIN Pontianak. Amiin J


Pontianak, 27 September 2014
TTD
Kami yang selalu mengenangmu
Sukardi (Adi TB) &  Ummi MF

Posting Komentar

0 Komentar