Surat
Cinta untuk Mantanku
Dear STAIN Pontianak
Ku
tuliskan surat sederhana ini, bersama mentari yang tak henti-hentinya menemani
siang, dan angin yang semilir, menerobos telinga kanan menuju telingi kiriku.
umh adem. Bersama dengan ini pula, akan ku sampaikan sebuah kata yang terasa
berat, membuat lidahku kaku, seperti menikmati dinginnya es parut yang telah
dikukus (abaikan kalimat ini).
Awalnya
aku bingung mau dibawa kemana hubungan kita, tapi setelah aku pikir-pikir
rasanya harus ku akhiri saja. Sebenarnya ini awal, awal aku menuliskan senyum.
Setapak jejak yang tak berjingkrak, sejuta asa berkuasa.
Udah
ah! langsung aja.
Maaf
ya STAIN, hubungan kita cukup sampai di sini saja, aku punya yang lebih baik
darimu, Insya Allah.
Bukan
berarti engkau tidak baik. Justru sebaliknya. Aku lebih dulu mengenalmu. Tidak
mudah untuk melupakan semua kenangan yang telah kita rajut bersama. Mulai dari
pertama kali aku melihatmu melalui brosur, aku langsung merasakan getaran itu,
rupayanya Handphone-ku yang bergetar.
(Hehe)
Melalui
brosur itu, aku mulai mengenal sesuatu yang ada pada dirimu. Sesuatu yang
membuat aku penasaran. Aku mengagumi setiap hal yang ada pada dirimu. Gazebo,
perpustakaan, lab. TV, lab. Radio, lab. Fotografi, lab. Konseling, UKM, fakultas
Tarbiyah, Syariah, Dakwah, Pasca Sarjana, gedung Sport Center, dan segala macam
hal yang membuatku semakin penasaran.
Hingga
akhirnya, aku benar-benar jatuh cinta pada saat pertama kali menginjakkan kaki
di gerbangmu. Pada saat itu, aku memutuskan untuk bersamamu. Hujan, angin,
panas pernah kita lalui bersama, bahkan hal kecil pada dirimu pun pernah aku
lalui, sebagian WC mu bocor, beberapa AC mu gak nyala, parkiran tidak memadai, beberapa
kelas merembes, mirip iklan cat, bocor-bocor. Sampai gazebo pun menangis,
karena dinodai. Akan tetapi, walau begitu, aku tetap menerima kekuranganmu.
Karena cinta itu bukan hanya tentang menerima kelebihan, tetapi bagaimana cara
menerima kekukarangan. (cie serius) :P
Tapi
belakangan ini, ada sesuatu yang kuat menggodaku. Ia juga sama sepertimu, tapi
ada banyak kelebihan yang ia perlihatkan. Mulai dari parkiran yang luas dan
teratur, adanya Rusunawa, bertambahnya Jurusan, pembangunan masjid, tower (gak
boleh sebutin nama perusahaannya), pembangunan gedung, bahkan kertas kartu
tanda mahasiswa (KTM) sekarang sudah keras. Hehehe :D
Namanya
pun lebih keren dari kamu. Kalau kamu STAIN atau Sekolah Tinggi Agama Islam
Negeri. Dan kekasihku yang sekarang ini, namanya IAIN atau Institut Agama Islam
Negeri.
Tapi
kamu jangan bersedih STAIN. Karena tanpamu, aku tidak akan bertemu dengan IAIN.
Aku berjanji tidak akan melupakanmu. I will
miss you STAIN Pontianak.
Selamat
tinggal STAIN Pontianak. (Hiiks,, L)
Selamat
datang IAIN Pontianak. (Yeaah!! J)
Semoga
suatu saat nanti, kau akan membawaku ke UIN Pontianak. Amiin J
Pontianak,
27 September 2014
TTD
Kami
yang selalu mengenangmu
Sukardi
(Adi TB) & Ummi MF
0 Komentar