Menjadi manusia yang bermanfaat bagi manusia lainnya adalah satu dari sekian banyak kebajikan yang ingin manusia wujudkan. Sebagai seorang putra dari petani dan pekebun karet di Desa Teluk Batang Kabupaten Kayong Utara, saya ingin mewujudkan cita-cita mulia tersebut.
Bermodalkan gelar Sarjana Sosial, alumni Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah (FUAD) di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak, tepatnya konsentrasi Jurnalistik angkatan 2013, meningkatkan semangat saya untuk menjadi manusia yang bermanfaat dan membanggakan kedua orangtua.
Semangat tersebut mempertemukan saya dengan adik tingkat yang juga konsentrasi Jurnalistik, dia adalah Lukmanul Hakim, pemuda yang lahir di Sungai Udang Kabupaten Kubu Raya, pada 24 Januari 1997 silam itu memiliki semangat yang tidak kalah kuatnya dengan saya, untuk menggeluti bidang Jurnalistik, hal tersebut tampak dari karya tulisnya yang dituangkan di blog pribadi, di website Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) IAIN Pontianak dan di website Lembaga Pers Mahasiswa Islam (LAPMI) “Eksistensi” Himpunan Mahasiwa Islam (HMI) Cabang Pontianak.
Kepada Lukman, panggilan akrabnya, saya sampaikan untuk membentuk suatu media online komunitas yang bergerak di bidang jurnalistik dan sastra. Lukman pun seiya dan sekata dengan apa yang saya arahkan tersebut. Kami memandang, generasi milenial memiliki banyak potensi dan mampu menyebarkan karya positif, sebagai penyaring dari maraknya beredar berita palsu atau hoaks. Kami sepemikiran untuk membentuk sebuah komunitas yang menjadi wadah bagi insan milenial. Nama media tersebut, tertuju pada media online yang Lukman buat pada 22 November 2017, yakni Jurnalistiwa.
Percakapan kami yang berlangsung pada bulan Februari 2018, di Tugu Khatulistiwa itu berjalan rapi, saran-saran penuh semangat yang saya sampaikan, langsung Lukman serap menjadi cita-cita yang sama persis di awal tulisan ini, yakni ingin menjadi manusia yang bermanfaat bagi manusia lain.
Saya acungkan jempol kepada Lukman, dirinya cekatan, tidak sampai 2 kali 24 jam, Lukman sudah mengerjakan desain blog beserta kanal-kanalnya, dan saya dimintai saran-saran untuk mempercantik website tersebut, dengan domain jurnalistiwa.online yang Lukman beri singkatan “Jon”, sesekali kata “Jon” Lukman lontarkan kepada saya sebagai panggilan keakraban, lambat laun, lidah saya pun mahir dengan panggilan Jon.
Desain logo jurnalistiwa.online juga membuat saya semangat. Terdapat aura tersendiri dari desain logo tersebut, ditambah lagi dengan slogan “Memberitakan Indonesia dan Dunia dari Khatulistiwa”, saya rasa kata-kata tersebut memiliki makna sangat luar biasa di dalamnya, dan ini tidak akan muncul dari orang biasa.
Saya dan Lukman mulai memperkenalkan media online kami, jurnalistiwa.online kepada khalayak ramai, kami mulai dari akun medsos kami. Kami pun tidak menunggu waktu lama, beberapa event telah membawa nama Jurnalistiwa.
Untuk meningkatkan popularitas, Lukman membuat event lomba menulis dan mendapatkan antusiasme yang besar. Peserta tidak hanya dari lokal Kalbar, namun dari Pulau Jawa juga ada yang mengirimkan karyanya. Ketika itu, kami belum punya dana untuk memberikan hadiah lebih, kami hanya mampu memberikan sertifikat online dan memuat karya mereka di jurnalistiwa.online, hal tersebut tak menyurutkan semangat kami untuk menjadi manusia yang bermanfaat.
Hari demi hari berlalu, kami masih berdua di redaksi jurnalistwa.online. Lukman pun menambah tim redaksi, akhirnya kami menjadi berenam, yakni saya (Sukardi) sebagai Redaktur, Lukmanul Hakim sebagai Pimred, Nur Ummi Mufidah sebagai Bendahara, Weni Wiranda dan Khofid sebagai Wartawan serta Ichwan Candra F sebagai Fotografer.
Pada bulan Oktober 2018, kami mulai membuka pendaftaran untuk calon anggota. Lukman mengubah logo dengan menghapus kata “online” karena domain sudah berubah menjadi “co.id” yakni jurnalistiwa.co.id, slogan pun direvisi, karena Komunitas Jurnalistiwa menampung insan milenial dari seluruh Indonesia, slogan jurnalistiwa menjadi “Dari Khatulistiwa Untuk Indonesia”, kata-kata yang mampu menyulut semangat tuk membara.
Rekruitmen berjalan lancar, 20 orang bergabung. Semangat menjadi manusia bermanfaat semakin besar. Anggota baru tampak kompak dan aktif, hal tersebut terbukti dan terwujud pada peringatan Milad 1 Tahun Komunitas Jurnalistiwa. Anggota baru membentuk kepanitiaan Milad Jurnalistiwa dan mengadakan berbagai lomba.
Semangat panitia Milad Jurnalistiwa semakin besar, dengan tersebar berita Milad Jurnalistiwa di media massa, yakni Pontianak Post, tribunpontianak.co.id, Rakyat Kalbar, Equator.co dan thetanjungpuratimes.com, serta mendapat support dari Telkomsel, Papapin, Pontiholic, Indosat dan Bank Kalbar. Kegiatan Milad 1 Tahun Komunitas Jurnalistiwa pun berjalan lancar dan meriah, sebagai event besar perdana yang Komunitas Jurnalistiwa laksanakan.
Saya berharap semoga Komunitas Jurnalistiwa mampu mengangkat ikon sebagai komunitas yang dibanggakan, kontributif, dikenal dan diperhitungkan, dengan program yang menyentuh langsung kepada masyarakat, baik di dunia jurnalistik, kepenulisan dan sastra.
Bagian akhir dari catatan harian saya dan Komunitas Jurnalistiwa ini, di usia Jurnalistiwa yang sudah satu tahun, semoga kawan-kawan Komunitas Jurnalistiwa semakin semangat dan meningkatkan karya positifnya, sehingga cita-cita menjadi manusia bermanfaat dapat sama-sama kita wujudkan, aamiin.(*)
Pontianak, 13 Desember 2018
Pembina Komunitas Jurnalistiwa
Sukardi, S.Sos
0 Komentar