sukarditb.com

20/SASTRA/ticker-posts

Kapolda Kalbar: Medsos Sekarang Dipenuhi Informasi Palsu



Pohon Rindang - Sebaran informasi dari media sosial begitu cepat. Tanpa menghitung lama, informasi begitu mudah didapat. Namun, apa jadinya jika sebaran informasi itu tidak dilakukan cek dan ricek, maka masalah pun terjadi.

Menurut Kepala Kepolisian Daerah Kalimantan Barat, Inspektur Jenderal Polisi Drs Didi Haryono  SH MH, dalam kata sambutan event Festival Media (Fesmed) 2018 di Kota Pontianak, Kalimantan Barat, pemanfaatan media sosial di Indonesia saat ini berkembang luar biasa.  Akan tetapi, perkembangan teknologi informasi kehidupan di dunia nyata tidak paralel dengan kehidupan di dunia maya. 

“Medsos sekarang dipenuhi berita informasi palsu (hoaks), provokasi, fitnah, sikap intoleran bahkan anti Pancasila,” kata Irjen Pol Didi Haryono, di hadapan berbagai jurnalis di Indonesia dan mancanegara  yang datang pada Festival Media 2018 yang digelar oleh Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia dan AJI Kota Pontianak di Rumah Radakng, Jumat (21/9/2018).

Irjen Pol Didi Haryono, menjelaskan kemajuan teknologi di era globalisasi membuat informasi begitu cepat beredar luas. Karena, keberadaan internet sebagai media baru membuat informasi yang belum terverifikasi benar dan tidaknya tersebar sangat cepat.

“Medsos memberikan sebuah kemerdekaan bagi para pengguna untuk mengekspresikan dirinya, sikapnya, pandangan hidupnya atau mungkin sekadar menumpahkan unek-uneknya. Kita prihatin dengan kondisi saat ini, cukup banyak orang yang menggunakan medsos untuk menyebarkan kebencian dan provokasi, kondisi tersebut bisa menjadi potensi ancaman dan memberikan dampak negatif yang mengarah pada perpecahan,” ujarnya. 

“Sebagaimana kita ketahui akhir-akhir ini penggunaan media sosial mengarah kepada ujaran kebencian dan bentuk-bentuk intoleransi serta informasi palsu menjadi trending topik yang marak menghiasi jagad medsos,” lanjutnya.

Irjen Pol Didi Haryono mengingatkan hal ini berlangsung khususnya di situasi politik tertentu.  Misalnya saja pada saat Pemilu, Pilpres dan Pileg 2018 mendatang. Yang  di mana terdapat indikasi adanya persaingan politik yang dilakukan melalui medsos. 

“Kita ketahui bersama bahwa agenda Kamtibmas nasional adalah Pilpres dan Pileg 2018 yang dilaksanakan serentak di seluruh wilayah Indonesia. Di hadapan saya telah hadir dari beberapa pimpinan redaksi, wartawan dan pemerhati media, tentunya sangat paham bagaimana peran media dalam membentuk sebuah opini kepada civil society. Perubahan dinamika masyarakat saat ini menuntut kita semua berfikir cepat. Cerdas dan tepat untuk menentukan bagaimana situasi ini kita bawa kepada situasi yang positif,”pungkasnya.


Posting Komentar

0 Komentar