Ayu Gentari, pelaksana tehnis
kegiatan Kalbar Book Fair mengatakan sebenarnya pihaknya menargetkan jumlah
kunjungan antara 35-40 ribu pengunjung. Namun, selama dua hari Kota Pontianak
diguyur hujan deras. “Walaupun cuaca kurang bersahabat, namun alhamdulillah
antusias masyarakat dalam mengunjungi pameran buku tahun ini jauh lebih banyak
dibandingkan tahun sebelumnya”, ujar Ayu.
Kagiatan Kalbar Book Fair tahun
ini memang tampak lebih meriah dibandingkan tahun sebelumnya. Sejak hari
pertama ribuan pengunjung telah menyerbu arena pameran. Masyarakat Kalbar
bahkan telah datang berduyun duyun sebelum acara pameran resmi dibuka.
Besarnya jumlah pengunjung tentu
berdampak positif bagi para penerbit dan peserta pameran. Penerbit Ziyad asal
Yogyakarta mengaku berhasil menjual tak kurang dari 30 koli buku. Satu koli
rata-rata berisi antara 100 – 150 buku. Demikian pula dengan Romi, seorang
ilustrator yang menekuni penerbitan buku-buku komik yang mengaku telah menjual
ludes seluruh buku komik yang ia pajang. “Alhamdulilllah, tahun ini kami
berhasil menjual sekitar 500 eksamplar buku”, ujar penulis buku komik yang
sudah dikenal di level nasional ini.
Kemampuan penyelenggara untuk
mengelola pameran ini menjadi kunci utama keberhasilan kegiatan pameran yang
kedua kalinya ini. Swadesi Management, event organizer yang diberi amanah oleh Dinas Perpustakaan dan
Kearsipan ini mampu mengemas acara sehingga membuat masyarakat berduyun-duyun
mendatangi arena pameran. Terdapat belasan event yang digelar selama 7 hari,
dan hampir semua event selalu dipadati oleh pengunjung.
Pihak penyelenggara juga mampu
mengemas arena pameran sedemikian rupa sehingga membuat para pengunjung betah
berlama-lama di arena pameran. Pengurangan both dan penyediaan ruan terbuka
yang lebih luas, pembuatan taman di arena pameran, serta penyediaan faslitas
penunjang seperti warung kopi dan mushola membuat para pengunjung betah
berlama-lama di arena pameran. Bahkan setiap sore pihak penyelenggara juga
menyediakan 4 grup musik yang memainkan musik akustik di sudut-sudut pameran
untuk menghibur pengunjung. Grup musik ini menjadi daya tarik tersendiri bagi
masyarakat.
Tak hanya itu penyelenggara
kegiatan ini juga tampak sangat piawai menjadi musik sebagai penarik minat
kunjungan sekaligus sebagai media kampanye membaca. Hal ini tampak dari
penyelenggaraan Konser Musik yang menghadirkan band-band idola anak muda Kota
Pontianak. Kegiatan Kosner Musik ini terbilang sangat kreatif karena para
penggemar musik diajak untuk terlibat mengkritisi lirik lagu yang ditulis oleh
para musisi. Tak ayal kegiatan yang digelar setiap pukul 19.30 hingga 21.30 ini
selalu disesaki oleh pengunjung.
Pelaksanaan KBF 2017 akhirnya
ditutup oleh Ir.H.Untad Dharmawan, Kepala UPT Perpustakaan Kalbar, mewakili
Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Kalbar. Di iringi oleh grup band
Coffternoon, Untad Dharmawan mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
turut serta menyukseskan agenda tahunan permprov Kalbar ini. Penyelenggaran KBF
tahun ini dinilainya sangat luar biasa karena dapat melibatkan tak hanya
penerbit, tapi hampir seluruh komunitas penggiat literasi, sastrawan, musisi,
arsitek, fotographer hingga perupa. “Semoga kegiatan ini dapat meningkatkan
kecerdasan masyarakat Kalbar, meningkatkan minat membacah, mengasah imajinasi
serta mengasah kreativitas generasi muda agar Kalimantan Barat dapat lebih siap
menghadapi arus globalisasi yang semakin
kecang akhir-akhir ini”, ujar Untad Dharmawan diiringi tepuk tangan ribuan
pengunjung Konser Buku yang menyesaki
Aula Rumah Radakng malam itu.
0 Komentar