Ilustrasi:
Abstract
Setelah
munculnya media internet yang membawa media (jurnalisme) online di dunia, beransur-ansur memiliki pengaruh yang
begitu cepat terhadap media lainnya, seperti pada media cetak. Dampak media
online terhadap media cetak sangat terasa, fakta di lapangan saat ini yang kita
temukan sudah sangat jarang orang membeli Koran untuk membaca berita, yang
membeli hanya kalangan tua saja, fasilitas internet pada handphone cerdas membuat masyarakat lebih mudah mengakses
informasi.
Kata
Kunci: Media Cetak,
Media Online
DAMPAK MEDIA ONLINE TERHADAP MEDIA CETAK
Oleh: Sukardi
A. Pendahuluan
Media cetak merupakan salah satu bentuk media massa
yang sudah ada sejak lebih dari 200 tahun
yang lalu. Media cetak pertama kali diterbitkan di Eropa pada abad ke
70. Di Indonesia media cetak berkembang
dan menjadi bagian dari masyarakat.
Media massa terdiri dari tiga bagian utama, yaitu
media cetak atau media visual, media audio, dan juga media audio visual. Media
yang pertama kali digunakan untuk menyampaikan pesan komunikasi ke masyarakat
adalah media cetak. Dahulu, media cetak merupakan media yang tertulis. Pengirim
pesan akan menuliskan pesan komunikasinya di atas kertas untuk kemudian
disebarkan di masyarakat. Ketidakpraktisan ini kemudian diatasi dengan adanya
inovasi teknologi komunikasi berupa mesin cetak. Mesin cetak memungkinkan tidak
adanya lagi penulisan secara manual di atas kertas yang akan menjadi saluran
komunikasi ke masyarakat. Contoh dari media cetak adalah surat kabar, majalah,
brosur, dan lain sebagainya.
Pada media cetak, kehadiran teknologi digital berhasil
mengubah sistem mesin cetak tersebut menjadi media grafis atau digital. Dengan
hadirnya media internet, masyarakat dapat melihat surat kabar maupun majalah
melalui situs-situs web dalam bentuk digital. Beberapa bentuk media grafis ini
adalah e-books, e-magazine, online magazine, dan lain sebagainya. Media visual
dalam bentuk digital ini mudah untuk disebarkan. Cukup dengan mengunggah media
visual digital tersebut ke dalam media internet, masyarakat di seluruh dunia
yang terhubung dengan jaringan internet akan mampu untuk mengunduh media
tersebut.
Yang termasuk dalam media cetak diantaranya ialah
Koran. Koran berfungsi sebagai media
informasi, sarana edukasi, hiburan serta ajakan bagi masyarakat. Informasi yang
disampaikan Koran bisa dipergunakan
untuk sarana pengambilan keputusan. Koran juga berfungsi sebagai sarana
pengawas atas tindakan kejahatan seperti korupsi, penyalahgunaan kebijakan dan
hal-hal buruk lainnya.
Salah satu yang menjadi tantangan bagi industri Koran
atau media cetak dalam beberapa tahun terakhir adalah berkembangpesatnya media
online yang menjadi sarana pemenuhan kebutuhan masyarakat. Melalui media
online, masyarakat bisa lebih mudah
mengakses informasi dan berita yang diinginkan, tanpa ada batasan ruang
dan waktu.
Sampai saat ini di Indonesia peranan Koran masih
dirasakan sangat penting, dan lagi pengaruh dari media online terhadap
penurunan jumlah pembaca dan pemasangan iklan tidak sebesar yang terjadi di
Amerika Serikat dan Eropa. Hal ini dikarenakan sarana internet di Indonesia
belum menjangkau seluruh wilayah di pelosok negeri, dan belum semua orang di
Indonesia bisa mengakses internet, baik karena keterbatasan infrastruktur
maupun karena kemampuan penggunaannya.
B. Sejarah Media Cetak
Media
cetak di Indonesia, semenjak reformasi, terdapat 1.500 media cetak (data Juli
1999), baik itu surat kabar maupun majalah. Sekitar 70 % dari media cetak
terbit di Jakarta, dan sisanya tersebar di seluruh daerah dari Sabang sampai
merauke (Aceng Abdullah, 2000:10).
Sejak
pertengahan 80-an, kualitas media cetak kita makin membaik, baik dari sudut
tiras, perwajahan, maupun kualitas isinya. Media cetak kita pun semakin beragam
dan spesifik sehingga semakin memudahkan para praktis public relations untuk mempertajam mitra kerjanya dan gampang
menentukan pemilihan media.
Saat
ini kita memiliki, misalnya media cetak khusus untuk wanita, baik itu majalah
maupun tabloid, misalnya Kartini dan Femina.
Spesifikasi ini merambah pula pada bidang hiburan, olahraga, anak-anak,
remaja, politik, ekonomi, budaya, hukum, otomotif, agama dan kesehatan.
Denga
dukungan permodalan dan manajemen yang baik, kini semakin banyak wartawan yang
tampil baik, latar belakang pendidikan mereka banyak yang lulusan S.1 dan S.2,
karena itulah, media massa kita semakin berkualitas.
C. Sejarah Media Online
Internet
dapat dikatakan sebagai teknologi media baru, yang menyonsong perubahan dan
membawa suatu media baru, yakni versi online.
Internet
menawarkan kecepatan dan kemudahan dalam memperoleh informasi untuk setiap
jenis kebutuhan. Kecepatan Internet dalam memberikan informasi tanpa dibatasi
oleh adanya ruang dan waktu memungkinkan siapapun untuk mengakses informasi di
manapun dan kapan pun.Demikian yang terjadi pada media versi online.
Pada
mulanya, Internet dikembangkan oleh Pentagon, pada tahun 1960-an. Internet
merupakan sistem hubungan jarak jauh dari berbagai jaringan komputer, yang
dihubungkan melalui modem dan jalur telepon (Michael Bland dkk, 2008:32).
Perkembangan
media online awalnya dikembangkan di Barat ketika surat kabar The Wall Street
Journal menawarkan layanan pada Compuserve
dan informasi keuangan, bahwa ada
ruang di mana pembayaran bisa dilakukan melalui internet. Beberapa surat kabar
di Amerika Utara (1990-an), mulai menggunakan sistem internet sebagai bagian
jurnalisme di world wide web.
Di
Indonesia, media online hadir tidak terlepas dari pengaruh dinamika politik
negeri. Runtuhnya rezin Soeharto ini dapat berakhir berkat kemunculan internet ini. Internet menjadi
alat komunikasi di kalangan mahasiswa dengan laman-laman yang diciptakan saat
itu, sehingga memunculkan pergerakan reformasi.
Koneksi
internet pertama kali yang di Indonesia digagas oleh Joseph Lukuhay dengan mengembangkannya di kampus. UI adalah
salah satu kampus yang dipeloporinya, dengan munculnya UINet.
Perkembangan
media online ini pertama kalo yang muncul di Internet oleh Republika Online (www.republik.co.id) pada Agustus 1994. Kemudian disusul Tempo.com dan
media-media online lainnya (pdf Aji Indonesia, diunduh 23 Juni 2016).
Tujuan
dari media online ini ialah agar berita yang ditulis cepat sampai kepada
pembaca tanpa menunggu cetak.
D. Dampak Media Online Terhadap Media Cetak
Dampak
Media Online terhadap Media Cetak dapat dijabarkan ke dalam dua kategori, yakni
dampak positif dan dampak negatif.
1.
Dampak Positif
Dampak Positif dari media online ialah:
1)Bisa menjadi fatner media cetak dalam menyampaikan pesan, dengan
efesiensi dan kecepatan waktu, dalam menembus dan menyampaikan berita-berita
yang dimuat suatu media, 2) mengurangi pemborosan penggunaan kertas, dalam hal
ini penebangan pohon khusus untuk kertas, 3) hemat biaya dan tidak membutuhkan
banyak gerak, cukup klik maka berita sudah dibaca.
2.
Dampak Negatif
Adapun dampak negatif media online terhadap media cetak ialah:
1) tidak disentuhnya Koran, generasi muda sekarang lebih banyak yang
tertarik pada android, tidak mau membeli Koran, kondisi beransur-ansur
dikhawatirkan akan membuat media cetak mati.
Daftar Pustaka
Aceng Abdullah, (2000), Press Relation- Kiat Berhubungan dengan Media Massa, Bandung: PT
Remaja Rosdakarya
Michael Bland dkk, (2008), Hubungan Media yang Efektif, Jakarta: Penerbit Erlangga
https://www.myedisi.com/aji/761/internet-media-online-dan-demokrasi-di-indonesia, diunduh pada Kamis, 23 Juni 2016, pukul 14.38 WIB.
0 Komentar