sukarditb.com

20/SASTRA/ticker-posts

DAMPAK MEDIA ONLINE TERHADAP MEDIA CETAK




Abstract
Setelah munculnya media internet yang membawa media (jurnalisme) online di dunia, beransur-ansur memiliki pengaruh yang begitu cepat terhadap media lainnya, seperti pada media cetak. Dampak media online terhadap media cetak sangat terasa, fakta di lapangan saat ini yang kita temukan sudah sangat jarang orang membeli Koran untuk membaca berita, yang membeli hanya kalangan tua saja, fasilitas internet pada handphone cerdas membuat masyarakat lebih mudah mengakses informasi.
Kata Kunci: Media Cetak, Media Online


DAMPAK MEDIA ONLINE TERHADAP MEDIA CETAK
Oleh: Sukardi


A.    Pendahuluan
Media cetak merupakan salah satu bentuk media massa yang sudah ada sejak lebih dari 200 tahun  yang lalu. Media cetak pertama kali diterbitkan di Eropa pada abad ke 70.  Di Indonesia media cetak berkembang dan menjadi bagian dari masyarakat.
Media massa terdiri dari tiga bagian utama, yaitu media cetak atau media visual, media audio, dan juga media audio visual. Media yang pertama kali digunakan untuk menyampaikan pesan komunikasi ke masyarakat adalah media cetak. Dahulu, media cetak merupakan media yang tertulis. Pengirim pesan akan menuliskan pesan komunikasinya di atas kertas untuk kemudian disebarkan di masyarakat. Ketidakpraktisan ini kemudian diatasi dengan adanya inovasi teknologi komunikasi berupa mesin cetak. Mesin cetak memungkinkan tidak adanya lagi penulisan secara manual di atas kertas yang akan menjadi saluran komunikasi ke masyarakat. Contoh dari media cetak adalah surat kabar, majalah, brosur, dan lain sebagainya.
Pada media cetak, kehadiran teknologi digital berhasil mengubah sistem mesin cetak tersebut menjadi media grafis atau digital. Dengan hadirnya media internet, masyarakat dapat melihat surat kabar maupun majalah melalui situs-situs web dalam bentuk digital. Beberapa bentuk media grafis ini adalah e-books, e-magazine, online magazine, dan lain sebagainya. Media visual dalam bentuk digital ini mudah untuk disebarkan. Cukup dengan mengunggah media visual digital tersebut ke dalam media internet, masyarakat di seluruh dunia yang terhubung dengan jaringan internet akan mampu untuk mengunduh media tersebut.
Yang termasuk dalam media cetak diantaranya ialah Koran.  Koran berfungsi sebagai media informasi, sarana edukasi, hiburan serta ajakan bagi masyarakat. Informasi yang disampaikan Koran  bisa dipergunakan untuk sarana pengambilan keputusan. Koran juga berfungsi sebagai sarana pengawas atas tindakan kejahatan seperti korupsi, penyalahgunaan kebijakan dan hal-hal buruk lainnya.
Salah satu yang menjadi tantangan bagi industri Koran atau media cetak dalam beberapa tahun terakhir adalah berkembangpesatnya media online yang menjadi sarana pemenuhan kebutuhan masyarakat. Melalui media online, masyarakat bisa lebih mudah  mengakses informasi dan berita yang diinginkan, tanpa ada batasan ruang dan waktu.
Sampai saat ini di Indonesia peranan Koran masih dirasakan sangat penting, dan lagi pengaruh dari media online terhadap penurunan jumlah pembaca dan pemasangan iklan tidak sebesar yang terjadi di Amerika Serikat dan Eropa. Hal ini dikarenakan sarana internet di Indonesia belum menjangkau seluruh wilayah di pelosok negeri, dan belum semua orang di Indonesia bisa mengakses internet, baik karena keterbatasan infrastruktur maupun karena kemampuan penggunaannya.
B.     Sejarah Media Cetak 
           Media cetak di Indonesia, semenjak reformasi, terdapat 1.500 media cetak (data Juli 1999), baik itu surat kabar maupun majalah. Sekitar 70 % dari media cetak terbit di Jakarta, dan sisanya tersebar di seluruh daerah dari Sabang sampai merauke (Aceng Abdullah, 2000:10).
         Sejak pertengahan 80-an, kualitas media cetak kita makin membaik, baik dari sudut tiras, perwajahan, maupun kualitas isinya. Media cetak kita pun semakin beragam dan spesifik sehingga semakin memudahkan para praktis public relations untuk mempertajam mitra kerjanya dan gampang menentukan pemilihan media.
          Saat ini kita memiliki, misalnya media cetak khusus untuk wanita, baik itu majalah maupun tabloid, misalnya Kartini dan Femina.  Spesifikasi ini merambah pula pada bidang hiburan, olahraga, anak-anak, remaja, politik, ekonomi, budaya, hukum, otomotif, agama dan kesehatan.
       Denga dukungan permodalan dan manajemen yang baik, kini semakin banyak wartawan yang tampil baik, latar belakang pendidikan mereka banyak yang lulusan S.1 dan S.2, karena itulah, media massa kita semakin berkualitas.
C.    Sejarah Media Online 
             Internet dapat dikatakan sebagai teknologi media baru, yang menyonsong perubahan dan membawa suatu media baru, yakni versi online.  
           Internet menawarkan kecepatan dan kemudahan dalam memperoleh informasi untuk setiap jenis kebutuhan. Kecepatan Internet dalam memberikan informasi tanpa dibatasi oleh adanya ruang dan waktu memungkinkan siapapun untuk mengakses informasi di manapun dan kapan pun.Demikian yang terjadi pada media versi online.
       Pada mulanya, Internet dikembangkan oleh Pentagon, pada tahun 1960-an. Internet merupakan sistem hubungan jarak jauh dari berbagai jaringan komputer, yang dihubungkan melalui modem dan jalur telepon (Michael Bland dkk, 2008:32).
            Perkembangan media online awalnya dikembangkan di Barat ketika surat kabar The Wall Street Journal menawarkan layanan pada Compuserve  dan informasi keuangan, bahwa ada ruang di mana pembayaran bisa dilakukan melalui internet. Beberapa surat kabar di Amerika Utara (1990-an), mulai menggunakan sistem internet sebagai bagian jurnalisme di world wide web.
            Di Indonesia, media online hadir tidak terlepas dari pengaruh dinamika politik negeri. Runtuhnya rezin Soeharto ini dapat berakhir berkat  kemunculan internet ini. Internet menjadi alat komunikasi di kalangan mahasiswa dengan laman-laman yang diciptakan saat itu, sehingga memunculkan pergerakan reformasi.
            Koneksi internet pertama kali yang di Indonesia digagas oleh Joseph Lukuhay  dengan mengembangkannya di kampus. UI adalah salah satu kampus yang dipeloporinya, dengan munculnya UINet.
            Perkembangan media online ini pertama kalo yang muncul di Internet oleh Republika Online (www.republik.co.id) pada Agustus 1994. Kemudian disusul Tempo.com dan media-media online lainnya (pdf Aji Indonesia, diunduh 23 Juni 2016).
            Tujuan dari media online ini ialah agar berita yang ditulis cepat sampai kepada pembaca tanpa menunggu cetak.
D.    Dampak Media Online Terhadap Media Cetak
            Dampak Media Online terhadap Media Cetak dapat dijabarkan ke dalam dua kategori, yakni dampak positif dan dampak negatif.
1.      Dampak Positif
Dampak Positif dari media online ialah:
1)Bisa menjadi fatner media cetak dalam menyampaikan pesan, dengan efesiensi dan kecepatan waktu, dalam menembus dan menyampaikan berita-berita yang dimuat suatu media, 2) mengurangi pemborosan penggunaan kertas, dalam hal ini penebangan pohon khusus untuk kertas, 3) hemat biaya dan tidak membutuhkan banyak gerak, cukup klik maka berita sudah dibaca.
2.      Dampak Negatif
Adapun dampak negatif media online terhadap media cetak ialah:
1) tidak disentuhnya Koran, generasi muda sekarang lebih banyak yang tertarik pada android, tidak mau membeli Koran, kondisi beransur-ansur dikhawatirkan akan membuat media cetak mati. 

Daftar Pustaka

Aceng Abdullah, (2000), Press Relation- Kiat Berhubungan dengan Media Massa, Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Michael Bland dkk, (2008), Hubungan Media yang Efektif, Jakarta: Penerbit Erlangga




Posting Komentar

0 Komentar