sukarditb.com

20/SASTRA/ticker-posts

Gagasan dan Peran Mahasiswa untuk Peternakan 4.0



Mahasiswa merupakan sebuah miniatur masyarakat yang memiliki corak keberagaman pemikiran gagasan dan ide-ide yang penuh kreatifitas.

Setiap gagasan dan peran bisa jadi sangat beragam bagi setiap individu, mengingat pencapain yang ingin diraih pun berbeda-beda. Berbicara tentang peran adalah masalah kontribusi nyata yang mungkin dapat kita mulai dengan hal-hal kecil dilingkungan kita bahkan di masyarakat secara luas.

Karena pada hakikatnya mahasiswa memiliki peran pengabdian  masyarakat yaitu agent of change, iron stock, dan social control. Dalam aplikasinya mahasiswa menurut saya harus memiliki langkah strategis dan pengetahuan yang luas dibidang peternakan untuk menciptakan perubahan.

Mahasiswa peternakan harus mengambil peran sebagai pioneer pengembangan masyarakat dalam bidang peternakan. Misalkan dalam pengelolaan ternak berbasis pekarangan atau memanfaatkan lahan pekarangan, Pekarangan berarti tanah disekitar rumah atau halaman rumah.

Berdasarkan hasil kajian Litbang pertanian sebagaimana dilaporkan Mardiharini tahun 2011 dikemukan bahwa perhatian terhadap pemanfaatan pekarangan masih terbatas.

Selain itu selama ini banyak masyarakat yang hanya memanfaatkan pekarangan hanya untuk pertanian tidak berintegrasi dengan peternakan padahal jika berintegrasi dengan peternakan, kotoran dari hewan yang dipelihara seperti bebek, ayam, lebah madu dan lain sebagainya dapat digunakan sebagai pupuk sehingga tidak perlu mengeluarkan biaya untuk pemeliharaan pada tanaman pertanian selain itu juga dengan adanya peternakan berbasis pekarangan juga dapat mendukung ketahanan pangan karena setiap individu masyrakat dapat menerapkan hal ini bahkan dengan modal yang kecil sekalipun.

Ada beberapa sektor peternakan yang harus dibenahi yaitu salah satunya infrastruktur baik off farm maupun on farm, Karena swasembada pangan baik dari peternakan dan pertanian akan sangat mustahil terwujud jika tidak melibatkan masyarakat pedesaan seperti apabila masyarakat menerapkan pengelolaan peternakan berbasis pekarangan dan berintegrasi dengan pertanian tentu hal ini akan memutus mata rantai ketidakmampuan masyrakat  dalam uapaya pengembangan ekonomi mereka karena “kita tidak akan mungkin punya daya saing bagus kalau SDMnya tidak berkembang”.

Sedangkan revolusi industry 4.0 salah satunya pada sector unggas masih mengalami hambatan, apalagi budidaya unggas saat ini masih didominasi oleh pola tradisional, sehingga saya rasa peternakan berbasis pekarangan dapat menjadi salah satu alternative yang harus dicoba untuk pengembangan masyarakat Indonesia terutama didaerah-daerah pedesaan atau daerah dengan lahan yang sempit yang bisa berintegrasi dengan pertanian.

Permasalahan ketidakmampuan dalam bisnis peternakan merupakan masalah klasik seperti pada peternakan rakyat dengan kapasitas produksi yang masih teramat rendah hal ini juga diperparah dengan pemakaian metode beternak yang amat tradisional untuk itu disinilah diperlukan peran mahasiswa untuk mengedukasi peternak tentang bagaimana cara memanfaatkan indukan yang berkualitas, mengenalkan beragam macam metode mutahir yang sudah ditemukan disektor peternakan  dengan hal ini besar kemungkinan akan membangkitkan bisnis peternakan yang ada dimasyarakat.

 Sampai saat ini terlihat tingginya ego dan ketidakpedulian sekian banyak oknum dipemerintahan juga menciptakan bisnis peternakan seperti memberikan pereda nyeri dan bukan mengobatinya, salah satunya terlihat dari kebijakan impor. Kebijakan impor ini sangat mempengaruhi peternakan rakyat dan membuat bisnis peternakan semakin terpuruk.

Padahal secara logika saja dengan luas wilayah Indonesia yang mencapai jutaan km² Indonesia dapat memproduksi sendiri menggunakan lahan yang tersedia dan mengedukasi para peternakan yang ada di Indonesia tentunya hal ini sangat berdampak positif jika dilakukan secara berkesinambungan.

Kondisi peternakan memang tidak bisa di pungkiri memanglah terjadi di Indonesia dan bisa dikatakan sangat menyedihkan, untuk itu diperlukan pembangunan peternakan menjadi pembangunan nasional yang amat utama lantaran maksud pembangunan peternakan disini yaitu dengan peningkatan mutu sumber daya manusia yang unggul diluar itu juga untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan peternak keadaan peternak sudah mengalami pasang surut sejak terjadinya krisis ekonomi dan moneter tahun 1997 untuk itu sudah saatnya peternakan Indonesia bangkit kita adalah negara yang besar mari bersama-sama kita jadikan peternakan sebagai peran strategis berkenaan dengan penanggulangan kemiskinan yang ada di Indonesia.

Penulis: Monasdir, Mahasiswa Peternakan UPB asal Teluk Batang Kayong Utara

Posting Komentar

0 Komentar