sukarditb.com

20/SASTRA/ticker-posts

6 Bungkus

6 Bungkus
Oleh : Sukardi (Adi TB)  &  Ahim 99

Pada suatu malam, di warung makan.

“Mas, ada jual apa?”
“Ada mie goreng, nasi goreng, soto goreng, dan bubur goreng”
“Ah Mas, bercanda aja, saya lagi lapar ni!”
“Iya, Mas tau, Neng lagi lapar, kalau Neng lagi kenyang, kan  gak cari makanan ke sini”


“Emm.. satu porsinya berapa Mas?”
“Yang  porsi biasa 10 ribu, kalau lapar banget, beli yang porsi jumbo aja. nambahnya cuman 2 ribu, jadi 12 ribu. Gimana Neng?”
“Kalau yang setengah porsi, berapa Mas?”
“ 7 ribu Neng “
“Kalau pesan, bisa di bungkus gak Mas?”
“Bisa Neng, asal jangan bungkus hati Mas aja”
“Ah Mas gombal, emangnya hati Mas enak?, kayak sate hati aja.
Emm.. Kalau gitu 6 bungkus deh Mas”

Dengan segera si Mas, mengambil kertas nasi dan sehelai daun pisang.

“Eh Mas, bungkusnya pakei plastik aja”

Mas terdiam sejenak sambil berpikir.

“Yang ada cuman kantong kresek  Neng”
“Ah masak pakei kresek, gak elit lah, entar bocor, basah lagi”
“Lo Neng, kok bocor? Kok basah?”
“Iya mas, bocor dan basah nanti, Mas kepo banget si”
“Aneh deh si Neng, bikin Mas bingung aja..?”
“Kan Neng pesannya air tawar 6 bungkus Mas, ya harus dibungkus pakei plastik dong, masa pakei daun pisang. Emangnya Mas kira ini tahun berapa, masa minum masih pakei daun pisang.
“Jadi? , Maksud Neng 6 bungkus itu, cuman air putih doang?”
“Ya iya lah Mas…”

Si Mas pun tersontak dan terdiam, dengan pandangan kosong, sambil makan daun pisang, dan nasi bungkus, eh! maksudnya bungkus nasi. Wkwk :D*



#KampusTawa

Posting Komentar

0 Komentar